5 Alasan Kamu Jangan Makan dengan Cepat dan Terburu-buru

GenPI.co - Jadwal yang padat mendorong orang untuk makan makanan dengan cepat dan tergesa-gesa.

Namun, ada alasan kuat untuk mempertimbangkan kembali pendekatan makan yang terburu-buru ini.

Dari peningkatan pencernaan hingga peningkatan kewaspadaan, berikut adalah alasan mengapa menikmati makanan secara perlahan adalah praktik yang patut dikembangkan, dilansir Times of India.

1. Peningkatan pencernaan

BACA JUGA:  Anggun C Sasmi Tidak Pantangan Makanan, Usia 50 Tahun Tetap Awet Muda

Makan terlalu cepat dapat menghambat proses pencernaan.

Mengunyah makanan secara menyeluruh dan membiarkan enzim pencernaan memecah nutrisi sangat penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi yang efisien.

2. Peningkatan penyerapan nutrisi

BACA JUGA:  Tips Memberikan Makanan untuk Bayi yang Sedang Tumbuh Gigi

Meluangkan waktu untuk menikmati setiap gigitan memungkinkan tubuh menyerap nutrisi dengan lebih efektif.

Ketika makanan dikunyah dengan benar, sistem pencernaan dapat mengekstraksi nilai gizi maksimal dari makanan yang dikonsumsi.

3. Membantu pengelolaan berat badan

BACA JUGA:  5 Makanan Kaya Protein untuk Pertumbuhan Rambut yang Sehat, Tidak Ada Lagi Rontok

Makan perlahan memberi tubuh lebih banyak waktu untuk merasakan perasaan kenyang.

Hal ini, pada gilirannya, dapat mencegah makan berlebihan dan berkontribusi pada pengelolaan berat badan yang lebih baik dengan memungkinkan otak mengenali isyarat rasa kenyang.

4. Kenikmatan rasa dan tekstur

Makanan yang dikonsumsi dengan tergesa-gesa dapat mengakibatkan hilangnya kenikmatan rasa dan tekstur sepenuhnya.

Meluangkan waktu untuk menikmati setiap gigitan memungkinkan pengalaman kuliner yang lebih memuaskan.

5. Mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan

Makan terburu-buru dapat menyebabkan stres pada sistem pencernaan dan, pada gilirannya, berdampak pada kesejahteraan secara keseluruhan.

Memilih makan dengan kecepatan yang lebih santai menumbuhkan hubungan positif dengan makanan dan mendukung kesehatan emosional. (*)