GenPI.co - Putus cinta menimbulkan luka batin yang mendalam dan meruntuhkan kepercayaan diri seseorang.
Di masa-masa sulit karena berpisah dari pasangan, seseorang mungkin mendapati dirinya terus-menerus bergulat dengan keterkejutan, kesedihan, dan penyangkalan.
Proses penyembuhan putus cinta membutuhkan waktu dan kesabaran. Namun, dukungan dari orang-orang tersayang menjadi obat luka akibat putus cinta.
Dilansir Times of India, berikut tahapan putus cinta yang dialami seseorang.
Awalnya, wajar jika kamu merasa kaget setelah putus cinta secara tiba-tiba.
Penolakan mungkin terjadi saat kamu berjuang untuk menerima akhir dari hubungan.
Seseorang mungkin menghadapi gangguan emosional karena perpisahan dari salah satu pasangannya.
Saat keterkejutannya mereda, mengalami rasa sakit dan kecemasan yang hebat, melibatkan kesedihan karena kehilangan hubungan dan semua mimpi yang terkait dengannya.
Perpisahan menyebabkan gejolak emosi sehingga menjadi sulit untuk mengatasi rasa sakit karena kehilangan sendirian.
Perasaan marah, dendam, dan frustrasi menjadi hal biasa selama situasi putusnya hubungan.
Seseorang mungkin mencoba mencari tahu apa yang salah dalam hubungan tersebut atau menganalisis argumen yang mengakibatkan frustrasi dan agresi.
Seseorang mungkin merasa perlu untuk berhubungan kembali dengan mantannya, atau mengidealkan hubungan masa lalu.
Perpisahan mungkin akan membuat mereka merasa bersalah dan menimbulkan rasa rindu terhadap pasangannya.
Tahap ini melibatkan penerimaan kenyataan dan keyakinan bahwa akhir dari suatu hubungan tidak berarti akhir dari kehidupan.
Penerimaan membantu dalam penyembuhan dan bergerak maju. Seseorang mulai berdamai dengan berakhirnya hubungan dan lambat laun stres emosional juga hilang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News