GenPI.co - Mengasuh anak tidak diragukan lagi merupakan salah satu petualangan terbesar dalam hidup, namun hal ini juga menghadirkan serangkaian tantangan unik.
Di tengah hiruk pikuk penggantian popok, kesibukan di sekolah, dan pertengkaran sebelum tidur, sering kali pasangan kehilangan pandangan satu sama lain.
Namun, menjalani peran sebagai orang tua sebagai sebuah tim sebenarnya dapat memperdalam ikatan antar pasangan, memupuk rasa saling mendukung dan hubungan yang lebih kuat.
Dilansir Times of India, berikut strategi untuk membantu pasangan memperkuat hubungan saat membesarkan anak.
Komunikasi yang efektif sangat penting dalam setiap kemitraan yang sukses, tidak terkecuali dalam mengasuh anak.
Jadikan prioritas untuk saling menghubungi secara teratur, mendiskusikan perasaan, kekhawatiran, dan kemenangan sebagai orang tua.
Luangkan waktu khusus setiap hari untuk berbicara tanpa gangguan dari anak-anak.
Baik saat makan malam atau berjalan-jalan di malam hari, momen-momen keterhubungan ini dapat memperkuat ikatan dan memastikan keselarasan dalam keputusan mengasuh anak.
Membesarkan anak membutuhkan kerja tim, dan membagi tanggung jawab dapat meredakan stres dan mencegah kebencian.
Duduklah bersama dan uraikan tugas-tugas yang memerlukan perhatian, seperti menyiapkan makanan atau antar-jemput ke sekolah.
Memanfaatkan kekuatan dan kepentingan masing-masing saat menugaskan tugas, dan tetap fleksibel untuk beradaptasi bila diperlukan.
Dengan berbagi beban kerja, kamu dan pasangan tidak hanya akan meringankan beban satu sama lain namun juga menunjukkan komitmen terhadap kolaborasi.
Mengasuh anak menuntut banyak energi dan waktu, seringkali hanya menyisakan sedikit ruang untuk perawatan diri.
Namun, mengabaikan kesejahteraan pribadi dapat membebani hubungan dan kemampuan menjadi orang tua secara efektif.
Jadikan perawatan diri sebagai prioritas bagi kedua pasangan, baik itu menjadwalkan kencan malam secara teratur, melakukan hobi individu, atau sekadar meluangkan waktu untuk bersantai setiap hari.
Setiap orang tua memiliki pendekatannya masing-masing, dan variasi dalam gaya mengasuh anak tidak dapat dihindari.
Daripada memandang perbedaan-perbedaan ini sebagai sumber konflik, manfaatkanlah perbedaan-perbedaan tersebut sebagai peluang untuk berkembang.
Hormati sudut pandang satu sama lain dan akui kekuatan unik yang dimiliki masing-masing orang dalam mengasuh anak.
Tawarkan dukungan dan dorongan, bahkan ketika perselisihan muncul.
Ingat, tujuan bersama adalah untuk membesarkan anak-anak yang bahagia dan sehat, dan persatuan akan memfasilitasi pencapaian tujuan tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News