GenPI.co - Stres atau depresi pada tingkat yang serius, melibatkan perasaan yang sangat down atau hampa hampir sepanjang waktu.
Biasanya hal tersebut juga berpengaruh pada penurunan tingkat energi, kehilangan minat dalam aktivitas, sulit tidur, kehilangan nafsu makan, dan banyak lagi.
BACA JUGA: Tsunami Aceh 2004 Pasti Akan Berulang, Ini Bukti Autentiknya...
Celakanya, menurut sebuah laporan World Economic Forum baru-baru ini, sekitar 250 juta orang di seluruh dunia saat ini mengalami depresi.
Depresi tentunya mendatangkan malapetaka pada kehidupan pribadi dan kesehatan fisik Anda.
BACA JUGA: Akankah Prabowo & Jokowi Wujudkan Kapal Induk Pertama Indonesia?
Sementara dalam kasus-kasus ekstrem, Depresi bisa mengakibatkan bunuh diri.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Ilmu Psikologi Klinis, menemukan sesuatu yang mungkin bisa menjadi penanda seseorang mengalami depresi.
BACA JUGA: Peran Rini Soemarno di Balik Kesuksesan Jokowi, Arief: Terbukti!
"Sejak awal, penderita depresi memiliki pandangan hitam dan putih tentang dunia, dan ini akan bermanifestasi dalam gaya bahasa mereka," ungkap Mohammed Al-Mosaiwi, PhD Kandidat Psikologi di University of Reading di Inggris dan pemimpin penelitian ini, seperti dilansir laman MSN, Senin (2/12).
Orang yang menderita depresi cenderung menggunakan banyak kata sifat dan kata keterangan negatif, seperti "kesepian", "sedih", atau "sengsara".
BACA JUGA: Trending Topic Rini Soemarno vs Aura Prabowo Sumpah Luar Biasa
Yang lebih menarik adalah bahwa orang dengan depresi lebih cenderung memiliki kata ganti orang pertama, seperti "Aku," dan "diriku," yang mencerminkan bagaimana perasaan mereka merasa sendirian di dunia ini.
"Pola penggunaan kata ganti ini menunjukkan bahwa mereka ini lebih fokus pada diri mereka sendiri," jelas Al-Mosaiwi.
Studi seperti ini bisa sangat berharga bagi orang tua dari remaja yang sering tidak tahu tentang keadaan kesejahteraan emosional anak mereka.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News