Cerita Horor: Tangis Perempuan di Kamar Sebelah

17 Januari 2020 20:00

GenPI.co - Menjadi anak rantau memang harus selalu bisa hidup mandiri dan tidak boleh penakut. Namun, ada aja pengalaman menyeramkan yang dialami ketika kita tinggal sendirian di suatu tempat.

Sebagai anak rantau asal Medan, aku tinggal sendirian di Jakarta. Aku bekerja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dan tinggal di rumah indekos di yang ada sekitar kantor.

Rumah indekos di daerah perkantoran memang berbeda dengan di daerah kampus. Penghuninya lebih individual dan jarang bertegur sapa. Aku bahkan tidak mengetahui siapa nama penghuni di sebelah kamarku.

BACA JUGA: Kekuatan Tak Kasatmata itu Membawaku ke Laut Dalam

Waktu itu, aku baru dua bulan tinggal di indekos itu. Aku baru saja lulus kuliah di Medan dan diterima bekerja di sebuah perusahaan konsultan di Jakarta.

Walaupun sudah dua bulan tinggal di sana, aku masih belum memiliki teman. Wajar memang. Aku berangkat kerja pukul 08.30 dan kembali ke indekos pukul 17.30 setiap harinya. Di hari libur, aku biasanya hanya tidur dan nonton drama Korea di kamar.

Kamarku ada di lantai 3. Lantai paling atas di rumah indekos tempat aku tinggal. Dalam satu lantai itu, hanya dua kamar. Kamarku dan kamar seorang perempuan yang belum aku tahu namanya.

Setiap berpapasan dengannya, dia tidak pernah menyapa. Aku juga segan menyapanya, karena dia selalu berjalan buru-buru menuju kamarnya. Dan anehnya, aku hanya bertemu dengan perempuan itu setiap tengah malam.

Mungkin pekerjaannya memang saat malam hari, sehingga ia hanya terlihat sekali setiap hari saat buru-buru menuju kamarnya. Tapi anehnya, saat siang hari, kamarnya selalu terdengar sepi. Kamar sebelah hanya terdengar ada aktivitas ketika malam hari.

Setelah kurang lebih dua bulan tinggal di indekos tersebut, aku jadi hafal kebiasaan teman sebelah kamarku. Dia selalu mandi setiap jam 12 malam. Kamar mandinya memang berbatasan langsung dengan kamarku. Bahkan, aku bisa mendengar dirinya bersenandung saat mandi.

BACA JUGA: Di Rumah Kontrakan Itu, Jerit Pilu Tangisan Bayi Gentayangan

Namun, beberapa hari belakangan, perempuan itu tidak lagi terdengar senandungnya saat mandi. Bahkan, dalam beberapa hari ini aku seperti mendengar suara tangisan dari kamar sebelah.

Hari berganti hari, suara tangisan itu sepertinya semakin kencang dan terdengar. Ingin sekali aku mengetuk kamarnya dan menanyakan apa masalah perempuan tersebut. Tapi aku segan karena belum mengenal perempuan itu. Aku juga belum pernah menyapanya sekalipun.

Hingga suatu hari, aku memberanikan diri untuk mengetuk kamarnya. Aku takut terjadi apa-apa dengan perempuan itu, karena dia selalu menangis setiap malam.

Namun, saat kuketuk suara tangisannya tiba-tiba berhenti. Perempuan itu juga tidak keluar sama sekali. Dan anehnya, kamarnya gelap sekali seperti tidak berpenghuni. Padahal, 5 menit sebelumnya aku masih mendengar tangisan perempuan itu.

Aku pun mengurungkan niatku, dan kembali ke kamarku.

BACA JUGA: Cerita Horor: Jimat Pelaris itu Memenjara Jiwa Si Mbah

Keesokan harinya, aku beraktivitas seperti biasa. Sebelum berangkat ke kantor aku bertemu dengan ibu pemilik kos. Tiba-tiba saja aku teringat perempuan di sebelah kamar, dan menanyakannya kepada ibu kos.

“Bu, perempuan di kamar sebelahku itu namanya siapa ya? Sepertinya dia ada masalah, aku beberapa kali dengar dia menangis”

“Perempuan yang tinggal di kamar mana ya Mbak?”

“Yang di sebelah kamarku, Bu.”

“Loh, kamar itu kosong Mba. Sudah 4 bulan ini memang belum ada yang mengisi karena keran dan WC nya rusak. Belum sempat saya perbaiki,” jawabnya.

Seketika aku langsung merinding ketika mendengar jawaban ibu pemilik kos. Lalu perempuan yang kerap berpapasan denganku dan akhir-akhir ini kudengar tangisnya belakangan ini setiap malam itu siapa? (*)

BACA JUGA: Cerita Horor : Sosok Berwajah Terbalik di Foto Reuni SMA Istriku

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co