Gagal Moveon, Kenali 5 Dampak Putus Cinta, Nomor 4 Mudah Lapar

23 Januari 2020 22:16

GenPI.co - Patah hati tentu akan menyebabkan kesedihan yang mendalam, terutama bila perpisahan tersebut sangat tidak diduga.

Ketika mengalami perpisahan dengan orang yang berarti, setiap orang akan mengalami rasa sakit atau luka yang bersifat psikologis. 

Akan ada berbagai reaksi yang bisa muncul. Mulai dari rasa tidak percaya, sedih, menangis, hingga perasaan marah dan kesepian.

Reaksi negatif ini disebabkan oleh penurunan kadar dopamin dan oksitosin, hormon pembuat bahagia yang diproduksi oleh otak. 

Sebagai gantinya, otak justru meningkatkan produksi hormon stress kortisol dan adrenalin. Apa saja reaksi penyakit dari patah hati?

1. Merusak Otak

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Columbia menemukan, bahwa putus dari hubungan yang signifikan mempengaruhi otak Anda. 

Neurotransmiter yang disebut dopamin dilepaskan oleh beberapa bagian otak, hormon ini memainkan berbagai peran penting dalam otak dan tubuh. 

Itu akhirnya membuat terobsesi dengan orang yang paling kita sukai seperti candu.

BACA JUGA : Cinta Suami ke Istri Bisa Pudar Karena Ini, Hati-hati ya

1. Stres dan Depresi

Putus cinta yang Anda alami akan bereaksi terhadap hormon stres. 

Respon oleh tubuh akan mencakup pikiran yang tidak diinginkan, kekakuan hingga konsentrasi buruk. 

Break-up atau putus cinta memicu kecemasan kronis dan jika kondisi ini diabaikan, itu bisa berubah menjadi depresi.

BACA JUGA : Jangan Sedih, Hempas Patah Hati dengan 5 Kegiatan Ini

3. Melemahkan Kekebalan Tubuh

Putus cinta dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dengan mematikan bagian-bagian tertentu dari tubuh yang membantu dalam memerangi mikroba penyebab penyakit.

4. Mudah Lapar dan Gangguan Tidur

Saat putus cinta tubuh cenderung melepaskan hormon stres yang disebut kortisol yang memainkan peran mengalihkan darah dari sistem pencernaan Anda. 

Ini dapat memicu kondisi seperti sindrom iritasi usus (IBS) yang akan membuat makan berlebihan atau tak nafsu makan. 

Selain itu, juga mempengaruhi pola tidur. 

Insomnia atau hypersomnia adalah fenomena umum yang dialami orang-orang akibat putus cinta. 

Jika dibiarkan akan dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti turunnya metabolisme dan depresi. 

5. Merasa Sakit dan Kecewa

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Neurophysiology menyebutkan, berpisah dengan orang yang kamu sayangi merangsang otak untuk mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh tubuh. 

Proses tersebut menimbulkan berbagai gejala putus cinta dan patah hati, seperti rasa sakit, sedih, marah, dan kecewa. 

Putus cinta dan patah hati bisa menyebabkan sakit kepala, hilangnya nafsu makan, dan susah tidur. 

Saat putus cinta, kadar hormon bahagia dalam tubuh menurun (dopamin dan oksitosin), tetapi kadar hormon stres meningkat (kortisol).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co