GenPI.co - Di saat muda memang masa yang sangat indah. Sebab, banyak kenangan dari kisah percintaan yang tidak bisa dilupakan.
Seperti kisah Bastian dan kedua temannya, Randy, serta Egi. Mereka adalah teman satu tongkrongan di salah satu kampus swasta di bilangan Jakarta Timur.
Saat berkumpul di kampus terkadang lupa waktu. Sampai-sampai hari sudah semakin gelap tidak terasa, karena terlalu asyik berkumpul.
Dimulai kisah perburuan cinta Bastian dan kedua temannya.
Kala itu, Bastian sedang asyik berkumpul bersama teman-teman seperti biasa. Di waktu yang bersamaan ada Randy dan Egi di taman kampus pada sore hari.
BACA JUGA: Akhirnya Ketahuan, Ternyata Cowokku Suka Gituan Sama Om-om
Para mahasiswa dan mahasiswi kelas karyawan malam mulai lalu lalang dihadapan mereka. Ketiganya masih asik bercanda dan bercerita.
Sampai ada sosok wanita cantik nan bohai, mengalihkan perhatian Bastian.
"Itu siapa ya," celetuknya.
Keesokan harinya rutinitas serupa dilakukan Bastian di taman kampus, tanpa kehadiran Randy dan Egi. Sosok wanita itu pun kembali melintas.
Tidak berpikir panjang dirinya langsung mengikuti dari belakang. Tujuan agar tahu akan masuk di kelas apa dan siapa dosennya.
Cerdik memang. Malu berkenalan tapi Bastian punya cara lainnya untuk mengenal.
BACA JUGA: Bayu Puas, Aku Lemas
Setelah mengetahui kelas yang dituju dan dosen pengajar mata kuliah sang wanita bohai, Bastian menuju bagian yang mengurusi jadwal kuliah dan absensi mahasiswa.
Karena, sudah sering melakukan hal itu, para petugas pun cukup bersahabat dengan Bastian.
Hanya menyebutkan nama dosen dan kelas karyawan yang diajar pada hari itu. Bastian mendapatkan rekapan nama-nama mahasiswa di daftar absensi.
Selanjutnya dirinya mengecek satu demi satu nama wanita tersebut di media sosial Instagram. Tentunya, untuk menemukan sosok yang dicari.
Akhirnya setelah beberapa menit berkutat di media sosial dirinya menemukan sosok itu.
"Nah ini dia, lega rasanya," ujar Bastian.
Tapi tidak banyak postingan foto-foto wanita bohai yang bisa disebut Laras itu. Hanya ada empat foto yang menampilkan seorang diri, dengan pose yang menantang.
Bastian pun mem-follow-nya dan mulai mencoba melancarkan aksinya lewat direct message (DM).
Keesokan harinya, Bastian bercerita dengan menggebu-gebu kepada teman-temanya. Ternyata Randy dan Egi pun kepincut dengan Laras.
Pertemanan di masa kuliah, soal tikung menikung adalah hal lumrah.
Randy dan Egi memiliki tipikal agresif dan berani. Beda dengan Bastian hanya lihai di dunia maya.
Ketiga pun tidak tahu bahwa sama-sama tertarik dengan Laras. Randy yang mulai sibuk memata-matain dan mencari info soal Laras, sama seperti Egi.
Akhirnya kedua teman itu, saling tahu bahwa juga mengincar wanita bohai targetnya Bastian.
Pergerakan Randy dan Egi yang militan, lebih mengetahui seluk beluk Laras. Nah, akhirnya mengetahui statusnya adalah janda anak dua.
Mereka akhirnya menahan diri untuk semakin mendekatinya. Informasi yang dimiliki tidak dikasih tahu kepada Bastian, dan terus membiarkannya saja.
Minggu demi minggu berganti, Bastian tampaknya mulai semakin dekat dengan Laras. Yakni, selalu fokus chatting-an lewat pesan singkat. Randy dan Egi tetap membisu.
Sampai pada akhirnya, Bastian bercerita nahwa dirinya diizinkan main ke rumah Laras.
Waktunya tiba, Bastian dengan motor sportnya percaya diri menuju rumah Laras. Setibanya di sana disambut wanita itu dengan pakaian seksi, dan mengajak masuk ke ruang tamu.
Lagi asyik mengobrol, tiba-tiba dua orang anak laki dan perempuan menghampiri Laras. Sambil berteriak "maaah ini cara main game bagaimana"
Anak tersebut minta diajarkan main game di handphone. Bastian pun terkejut dengan panggilan Laras itu.
Akhirnya, Laras pun menjelaskan bahwa dia adalah janda anak dua. Memang umur Bastian dan Lara berbeda 6 tahun.
Bastian hanya terdiam, dan tidak lama pamit untuk pulang.
Keesokan harinya saat di kampus, Bastian bercerita kisahnya kemarin kepada teman-temannya. Ia malah menjadi bahan olok-olok temannya.
Randy dan Egi pun tertawa terpingkal-pingkal. Karena, lucu dengan raut kecewaan Bastian.
Apalagi saat Bastian berkata, "gue saja belum lulus. Kalau jadian harus siap urusin juga dua anak si Laras, duhh".
Semenjak kejadian itu bastian selalu diledek temannya dengan istilah “buy one get three”.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News