Begini Cara Film Horor Merusak Otak Anak

08 Maret 2020 17:45

GenPI.co - Baru-baru ini publik dikejutkan oleh pengakuan seorang anak SMP yang menghabisi nyawa seorang  balita dan menyimpan jasadnya di lemari pakaian di kamarnya. Dia menyerahkan diri ke polisi dan mengakui kesalahannya.

Yang mengerikan, dia  mengaku bahwa niatnya membunuh terinspirasi dari nonton film horor.  Hal ini menjadi bukti bagaimana tontonan horor merasuk begitu dalam ke benak remaja itu, sehingga akal sehatnya tidak berfungsi sama sekali.

Lantas bagaimana film horor merusak otak anak dan berpotensi mengubahnya menjadi maniak kejam? Simak di bawah ini.

BACA JUGA: Anak Kerdil Mau Bunuh Diri Karena Di-bully, Ternyata Tipu-tipu

Mmeberi pengalaman buruk bagi si anak

Menonton film horor mungkin saja dianggap sebagai hiburan, tetapi hal ini tidak berlaku pada anak-anak. Bisa saja itu  tersebut menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan baginya. Secara psikologis, seorang anak lebih sulit melupakan pengalaman tidak menyenangkan dan ini akan terus diingat oleh anak dalam jangka panjang.

Membuatnya ketakutan

Lain seperti orang dewasa, anak-anak belum bisa membedakan realita dan fiksi dari adegan yang ditampilkan pada film horor. Akibatnya, anak akan membayangkan adegan-adegan pada film terjadi pada mereka. Mereka pun akan merasa takut dan waswas.

BACA JUGA: Kalimat-kalimat Terlarang untuk Anak, No 4 Paling Parah!

Menimbulkan fobia pada anak

Usai nonton film horor si akan mengalami gangguan tidur yang terjadi bisa lebih parah. Pasalnya, imajinasi mereka masih sangat tinggi. Gangguan tidur mungkin bisa bertahan selama beberapa minggu. Bahkan, bisa saja bertahan sampai mereka dewasa.

Memberikan contoh yang buruk

Ini yang paling berbahaya. Anak akan merekam setiap adegan yang mereka tonton dan bisa saja mempraktikkannya di kehidupan nyata.

Apalagi, jika besar film horor itu  mengandung adegan kekerasan seperti pembunuhan sadis, penyiksaan dan sebagainya . Menonton tayangan itu bisa membuat ia tumbuh menjadi seorang psikopat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co