Seru! Belajar Bahasa Isyarat di Komunitas Handai Tuli

20 Maret 2020 04:16

GenPI.co - Bahasa isyarat merupakan media komunikasi yang sering digunakan oleh mereka dengan kemampuan luar biasa. Namun, kita pun bisa belajar bahasa ini agar bisa berbicara dengan teman-teman berkebutuhan khusus. Salah satunya lewat komunitas Handai Tuli.

Rully Anjar bersama 3 rekan tuli yakni Surya Sahetapy, Ricendy Januardo dan Adhi Kusumo Bharoto bergandengan tangan membawa sebuah kesetaraan yang manis sesuai motto "Saling Berbagi & Saling Memahami”. 

“Mulai aktif sejak 30 Maret 2018 di Jakarta, Handai Tuli menerima 10 relawan awalnya. Saat ini makin bertambah seiring dengan kegiatan-kegiatan menarik yang dilakukan,” ujar Rully kepada GenPI.co belum lama ini.

Mereka yang terdiri dari lintas profesi dan usia ini memiliki 3 program menarik, yakni Temu Sapa, Handai Berbagi, dan Handai Berkunjung.

Temu Sapa adalah pembuka pintu bagi masing-masing relawan. Format acara ini lebih santai dan banyak bermain. 

Karena tujuannya adalah mempertemukan orang Dengar dengan Tuli. Baik yang bisa bahasa isyarat maupun yang belum bisa sama sekali.

Mereka akan melakukan aktivitas diskusi dari hati ke hati agar tak terjadi asumsi.

“Biasanya setelah acara selesai, pertemanan mereka terus berlanjut. Kami membuat suasana sesantai mungkin supaya tidak canggung,” imbuh Rully.

Setelah mengenal dan memahami satu sama lain, forum ini pun memiliki visi untuk saling berbagi. 

BACA JUGA : 3 Cafe yang Mempekerjakan Para Penyandang Disabilitas, Bravo!

Lewat program ini, mereka ingin menimba berbagai literasi ilmu dari pihak ketiga. 

Bisa dari museum, perusahaan multi nasional, hingga instansi pemerintahan.

Untuk menambah pengetahuan seputar kebangsaan dan sejarah, mereka juga menjalankan program Handai Berkunjung. 

BACA JUGA : Sadari Haknya, Begini Cara Bergaul Bersama Penyandang Disabilitas

Program ini adalah kunjungan ke museum untuk mempelajari budaya baik secara nasional dan internasional bagi teman-teman tuli.

“Kita perlu untuk mengecek aksesibilitas lokasi. Karena sebagian besar tour guide mengaku canggung saat pertama kali dikunjungi oleh teman-teman Tuli. Maka dari itu sebisa mungkin kami akan berkunjung ke tempat-tempat umum lainnya,” tukas Rully.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co