GenPI.co - Selain kondosi pandemi Corona, Ada fenomena cuaca yang terjadi di Indonesia di awal-awal ramadan. Perkiraan BMKG, peningkatan suhu di sejumlah wilayah Indonesia. Suhu naik di kisaran 34-36 derajat cesius akibat berkurangnya tutupan awan.
Agar puasa tetap lancar di tengah kondisi panas, ada beberap saran yang diberikan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Samuel Oetoro, Sp.GK.
Berikut panduan makan sahur dan berbuka puasa agar tubuh tetap bugar menurut dr Samuel:
BACA JUGA: Ramadan Tiba: Seleb Ramai Ucapkan Selamat Puasa, Gaya Gempi Lucu
Sahur
Saat sahu, sebaiknya mengsonsumsi makanan menu lengkap dengan gizi yang seimbang yakni terdiri dari: karbohidrat, lemak dan sayur.
Untuk karboidrat, disarankan yang kompleks yang bisa didapat dari nasi merah, roti gandum, dan kentang yang masih ada kulit.
Untuk protein, diperlukan protein hewani dan nabati untuk menjaga imunitas tubuh. Sementara makanan lain yang perlu dikonsumsi adalah lemak baik dan makanan tidak digoreng.
Jelang Imsak
Jelang imsak, disarankan untuk kembali makan makanan sumber karbohidrat. Pada sesi ini, disarankan menghindari makanan bercita rasa asam dan pedas serta menghindari kafein karena bisa membuat cepat haus.
Hindari minuman berkafein seperti kopi dan soft drinks karena bersifat diuretik yang membuat tubuh cepat kehilangan cairan.
Berbuka
Saat berbuka puasa sebaiknya segera mengkonsumsi makanan yang bisa menaikkan kadar gula darah. Jus manis bisa dikonsumsi di waktu-waktu ini. Jus yang disarankan adalah yang tanpa ampas agar penyerapan gula cepat dilakukan. Jus bisa dibuat dari buah semangka atau melon, yang tidak mengandung asam.
Setelah magrib, disarankan makan besar. Namun dr Samuel mengingatkan untuk tidak makan gorengan, atau lemak berbahan santan yang bisa bikin gangguan lambung.
Sementara usai tarawih, bisa dilanjutkan dengan konsumsi karbohidrat dan sayur serta protein. Disarankan pula untuk minum air 5 gelas pada malam hari. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News