GenPI.co - Tumbuh kembang seorang anak ditentukan dari pola pengasuhan yang tepat sejak lahir. Berbeda dengan zaman dulu, para orang tau modern di zaman sekarang perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang pola asuh atau parenting yang cocok.
Salah satu untuk mendapatkan ilmu bisa melalui berbagai media seperti Internet, seminar parenting, sampai sekolah parenting. Hal ini tentu menjadi gelombang tren yang positif untuk tumbuh kembang sang anak.
Selengkapnya berikut ini terdapat inspirasi 4 pola asuh yang bisa dilakukan oleh para orang tua untuk si kecil.
Yuk simak ulasannya dilansir dari laman everydayfamily.com, berikut ini.
1. Authoritative parenting
Authoritative parenting memiliki sifat fleksibel dan demokratis. Orang tua akan merangkul dan cenderung mengarahkan, namun bukan berarti melarang.
Dengan begitu, anak-anak akan merasa lebih riang gembira, memiliki kendali diri, dan percaya diri.
2. Kesetaraan gender
Banyak orang tua di zaman dulu yang memberikan mainan sesuai jenis kelamin anak.
Anak perempuan identik dengan mainan boneka dan masak-masakan, sedangkan anak laki-laki dibelikan mainan mobil-mobilan.
Namun sekarang, sebuah survei melaporkan bahwa sebagian besar orang tua millenial lebih memilih mainan anak yang netral gender.
BACA JUGA: Jangan Minder Meski Orang Tua Boncel, Anak Bisa Tumbuh Tinggi
3. Kerjasama antar pasangan
Orangtua jaman sekarang rupanya lebih mengutamakan kerja tim dan mengesampingkan pembagian tugas berdasarkan jenis kelamin.
Nah itu sebabnya moms, saat ini banyak suami yang dilibatkan dalam mengasuh anak, termasuk memandikan, memberikan makan, menggantikan popok, dan lain-lain.
BACA JUGA: 3 Kebiasaan Orang Tua yang Dapat Membuat Si Kecil Jadi Manja
4. Real talk
Para ibu zama sekarang tidak hanya membicarakan pengalaman bahagia atau menunjukkan sisi sempurna mereka sebagai orangtua.
Tren parenting tahun ini , para ibu akan memulai real talk atau membicarakan tentang banyak hal salah satunya adalah pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan.
Seperti baby blues hingga keguguran yang biasanya dianggap tabu dibicarakan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News