GenPI.co - Memotret bayi baru lahir memang gampang-gampang susah. Pasalnya, seorang fotografer harus mengetahui kondisi si bayi agar dapat menjalani sesi pemotretan dengan baik.
Hal ini dirasakan oleh seorang fotografer wanita, Nurul Aslamiati, yang telah memulai usaha jasa memotret sejak 2017 lalu.
BACA JUGA: Tips Menjalin Ikatan Batin Ayah dan Bayi
Ibu dari empat anak ini pun dengan senang hati membagikan tips untuk memotret bayi.
Menurut Nurul, idealnya pemotretan bayi yang masih berusia 5 sampai 15 hari. Karena bayi dengan usia tersebut masih lentur dan bisa dibentuk seperti masih berada di dalam rahim.
“Pada umur tersebut, durasi waktu tidur bayi panjang dan nyenyak. Jarak antarwaktu menyusu juga lama,” ujar Nurul kepada Genpi.co, Kamis (18/6/2020)
Normalnya, bayi bisa tidur selama dua jam dan baru bangun untuk minum susu. Jadi, saat bayi tidur nyenyak maka bayi mudah untuk difoto.
Saat melakukan sesi pemotretan, tentu ada saja kendala yang dihadapi, salah satunya ketika bayi menangis atau terbangun. Jika hal tersebut terjadi, kamu harus mencari tahu dulu sumber masalahnya.
“Kalo enggak menangis, tinggal dipuk-puk atau dielus di bagian yang bisa membuat bayi nyaman. Nanti pasti akan tidur lagi,” ucapnya.
Jika bayi menangis, sebaiknya perhatikan hal-hal seperti lapar, buang air besar, rasa tidak nyaman atau sakit.
BACA JUGA: 3 Kiat agar Bayi Bisa Istirahat Lebih Nyenyak pada Malam Hari
“Pernah waktu itu ada bayi yang ternyata sakit ada ruam popok dan jadi rewel. Mau enggak mau harus di-reschedule,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News