GenPI.co - Keterbatasan fisik bukan menjadi batasan untuk berkarya. Seperti yang dilakukan oleh seniman asal Indonesia yang mampu menghasilkan karya seni luar biasa.
Salim Harama merupakan seorang pelukis yang berhasil melahirkan karya luar biasa, bahkan tergabung di Association of Mouth and Foot Painting (AMFPA).
Pria kelahiran 27 Juli 1968, kehilangan dua tangannya setelah mengalami kecelakaan saat duduk di bangku SMA.
BACA JUGA: 4 Kalimat Terlarang Tak Boleh Diucapkan ke Penyandang Disabilitas
Salim memiliki cita-cita menjadi seorang pemandu wisata. Keinginan Salim menjadi pemandu wisata mengantarkannya ke Selandia Baru pada 1991.
Setelah lulus SMA, Salim pergi ke Selandia Baru untuk belajar Bahasa Inggris selama setahun melalui yayasan yang menaunginya.
Pulang dari Selandia Baru, Salim diajak bekerja di yayasan tersebut sebagai penerjemah dan membantu administrasi.
BACA JUGA: Terharu, Kisah Perjuangan Guru di NTT Ajarkan Musik bagi Difabel
Pada 1995, saat sedang menemani pameran kerajinan di yayasannya bekerja, Salim bertemu dengan seorang teman disabilitas dan Salim disarankan untuk belajar melukis.
Akhirnya, Salim mencoba belajar melukis dan mencoba peruntungannya dengan bergabung ke Association of Mouth and Foot Painting (AMFPA).
Tak mudah, untuk bergabung dengan asosiasi pelukis menggunakan kaki dan tangan yang berpusat di Swiss ini, Salim harus diuji.
Beruntung dirinya berhasil lulus. Dari hal melukis inil ah, Salim Harama mampu membiayai keluarganya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News