5 Aset Utama yang Harus Dilindungi Saat Perceraian

21 Agustus 2020 10:41

GenPI.co - Perceraian bisa menjadi pengalaman yang sulit, baik emosional maupun finansial.

Perceraian juga bisa menjadi pertarungan memperebutkan aset berharga, terutama bagi individu dengan kekayaan bersih tinggi.

Apalagi pada saat itu keduanya mungkin sama-sama memiliki penghasilan dan saling memberikan yang terbaik untuk pasangannya. Misalnya, mobil, rumah, tanah, ataupun perhiasaan.

Meskipun dalam hubungan berumah tangga tidak ada ada rencana pernikahan untuk bercerai, penting bagi kedua pasangan untuk memastikan hubungan mereka akan dilindungi jika hubungan tersebut berakhir.

Dilansir dari your tango, berikut 4 aset utama yang harus dilindungi selama perceraian yang mungkin tidak Anda sadari.

1. Aset dan pengeluaran individu

Banyak pasangan yang keliru menganggap biaya masing-masing pasangan akan dipotong menjadi dua jika terjadi perceraian.

Kenyataannya adalah hidup menjadi lebih mahal setelah perpisahan, karena setiap individu bertanggung jawab atas biaya yang berhubungan dengan rumah seperti pembayaran sewa atau hipotek, utilitas, kabel, internet, dan biaya lainnya.

Jika salah satu pihak telah membayar tagihan atau keuangan keluarga sendirian, pasangan lainnya perlu memenuhi kebutuhan mereka dengan cepat dan mendapatkan perhitungan yang akurat dari anggaran pasca-perceraian.

2. Hutang

Mengelola hutang setelah perceraian itu rumit.

Jika kamu memutuskan hutang bersama, kedua belah pihak akan tetap bertanggung jawab dari apa yang dikatakan dalam keputusan perceraian. 

Jadi, jika salah satu pasangan gagal bayar setelah perceraian, kedua belah pihak akan menerima peringkat kredit.

BACA JUGA: 3 Kesalahan yang Bisa Menjadi Penyebab Perceraian

3. Dukungan anak

Pengadilan akan menentukan tanggung jawab anak mana yang menjadi tanggung jawab masing-masing pihak setelah perceraian.

Meskipun penting untuk mengadvokasi diri, kamu sebagai orang tua dalam keadaan ini harus memastikan bahwa kebutuhan keuangan anak-anak tidak terganggu dalam prosesnya.

4. Pajak

Aset dan jenis akun keuangan yang berbeda akan datang dengan kewajiban pajak yang berbeda.

Misalnya, paket 401 (k) dan IRA akan dikenakan pajak dengan tarif pajak pada saat distribusi terjadi selama masa pensiun.

Penting untuk mempertimbangkan kewajiban pajak saat memutuskan bagaimana membagi aset dan saat menentukan nilai aset tidak likuid, seperti real estat atau kepentingan bisnis swasta.

BACA JUGA: Marak Perceraian Selebritas, Lakukan 4 Hal agar Rumah Tangga Utuh

5. Inflasi

Jangan meremehkan dampak inflasi jangka panjang saat mempertimbangkan biaya pasti dari pengeluaran keuangan pascaperceraian dalam penyelesaian.

Biaya kuliah, misalnya, biasanya naik pada tingkat lima persen setiap tahun, yang berarti bisa membayar lebih banyak untuk uang sekolah pada akhir pemberangkatan di awal.

Demikian pula, ketika inflasi mengurangi nilai pembayaran tunjangan, penerima mungkin dapat meminta perubahan jumlah hutangnya.

Kehidupan bersama biasanya melibatkan biaya bersama. Melindungi aset individu, bahkan di awal pernikahan, dapat menghilangkan kesulitan yang menyertai berakhirnya hubungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co