Waduh! Stres Dapat Mengubah Bentuk Otak dan Mengganggu Fungsinya

19 September 2020 08:10

GenPI.co - Stres memicu reaksi berantai pada otak. Ketika mengalami stres, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol.

Hormon ini berfungsi mengatur metabolisme, gula darah, tekanan darah, dan berbagai fungsi lainnya yang berkaitan dengan respons terhadap stres.

BACA JUGASelain Istirahat, 4 Hal Sederhana untuk Redakan Stres saat WFH

Kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi berdampak buruk bagi otak.

Hormon ini dapat mengganggu pengiriman sinyal antarsel, membunuh sel otak, serta menyusutkan area otak yang disebut korteks prefrontal.

Ini adalah area yang berperan dalam ingatan dan proses belajar.

Stres berkepanjangan juga bisa memperbesar ukuran amigdala, yakni bagian otak yang mengatur respons terhadap emosi serta mengendalikan perilaku agresif. 

Pembesaran amigdala membuat otak lebih mudah terpengaruh oleh stres.

Sejalan dengan temuan tersebut, sekelompok peneliti dari Louisiana State University, AS, menemukan bahwa stres dapat mengubah bentuk sel tertentu pada otak.

Penelitian ini dilakukan terhadap model hewan dan kini diterbitkan dalam Journal of Neuroscience.

Pada penelitian tersebut, satu saja pemicu stres ternyata sudah bisa mengubah bentuk sel-sel astrosit pada otak.

Sel astrosit adalah sel yang membersihkan sisa zat kimia pada otak setelah selesai digunakan untuk menghantarkan sinyal.

Sel astrosit normal memiliki banyak cabang menuju sel otak yang lain.

Fungsi cabang ini adalah membantu pengiriman sinyal antarsel.

Namun, stres membuat cabang sel astrosit menyusut sehingga sel-sel otak tidak dapat mengirimkan sinyal sebagaimana mestinya.

Selain itu, mereka juga menemukan hal lain yang mengganggu komunikasi antara sel otak.

Saat berhadapan dengan stres, tubuh memproduksi hormon norepinefrin.

Hormon ini ternyata menghambat produksi protein khusus pada otak yang disebut GluA1.

GluA1 merupakan protein penting yang dibutuhkan untuk pengiriman sinyal pada otak.

Tanpa GluA1, sel otak tidak bisa berkomunikasi dengan sel astrosit.

BACA JUGA3 Kebiasaan yang Harus Dihindari Karena Bisa Membuat Stres

Kekurangan GluA1 juga disinyalir meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan sejumlah masalah kejiwaan. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
Stres   Otak   Bentuk Otak   Kortisol   Fungsi Otak  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co