Jangan Termakan Tren, Ikuti Saran Dokter Tompi Sebelum Oplas

19 Oktober 2020 09:30

GenPI.co - Demi mendapatkan penampilan wajah yang tegas dan sempurna, tak sedikit orang melakukan cara ekstrem, salah satunya dengan oplas atau operasi plastik.

Prosedur yang dikenal dengan operasi plastik (oplas) saat ini menjadi tren seiring dengan maraknya klinik kecantikan dengan harga terjangkau.

BACA JUGAMarak Oplas Palsu, Simak Kiat Aman agar Wajah Tak Berubah Seram

Melihat fenomena ini, spesialis bedah plastik, dr. Teuku Adifitrian, Sp.BP atau yang akrab disapa Tompi menekankan agar siapapun tidak lekas gegabah.

Semuanya harus diperhitungkan matang-matang terutama soal resiko komplikasi yang mungkin saja terjadi. 

"Masyarakat bisa datang untuk berkonsultasi terlebih dulu, mempertimbangkan saran dari beberapa dokter bedah plastik, sebelum memutuskan hendak mengoreksi hidung. Ini tidak seperti beli barang," ujarnya dalam Live Instagram beberapa waktu lalu. 

Ia menjelaskan, rata-rata orang Indonesia memiliki tulang hidung besar dengan kulit yang tebal. Ujung hidung biasanya terlihat sedikit menonjol dan turun. 

"Bentuk hidung ditentukan posisi tulang rawan di tengah dan bagian dasar hidung. Harus ada perhitungan yang tepat dan penggunaan rasa untuk menentukan sudut yang pas," lanjutnya.

Menurut Tompi, prosedur koreksi hidung bisa dilakukan jika ada  cuping hidung. Cuping yang jatuh di depan ujung tulang hidung biasanya harus dipotong.

Cuping selanjutnya di jahit dengan teknik yang tepat supaya menghasilkan bentuk hidung yang baik. 

Adapun metode operasi, ia menambahkan bisa melalui beberapa cara sesuai kebutuhan pasien.

"Operasi koreksi hidung biasanya menerapkan metode pemasangan implan berbentuk L, tulang rawan, atau kombinasi keduanya," imbuhnya.

Untuk menghindari adanya komplikasi, ia mengimbau agar masyarakat datang ke ahli bedah plastik untuk berkonsultasi.

BACA JUGANgeri! Gagal Oplas, Wajah 5 Pesohor Dunia ini Bikin Jantungan

Baru selanjutnya kita lakukan tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur. Namun tiap layanan menerapkan kebijakan medis dan harga yang berbeda.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co