Gegara Mobil Tamiya, Suamiku Jadi Terpincut Janda

07 Januari 2021 22:20

GenPI.co - Pengalaman pahit ini aku alami sekitar tiga tahun lalu. Saat itu, suamiku, Mas Riki sangat suka dengan mobil Tamiya.

Bahkan, ia punya banyak sekali jenis Tamiya. Namun, ia lebih suka merakit Tamiya.

BACA JUGA: Cinta Gila pada Kemolekan Janda Kembang Bikin Aku Lupa Istri

Mas Riki tak pernah kenal waktu saat bermain Tamiya. Hampir setiap sore sepulang kerja, ia selalu mengotak-atik Tamiya-nya.

Saking sibuknya dengan Tamiya, istrinya sendiri hampir dilupakan. Mas Riki memang terkadang keterlaluan.

"Otak-atik terus, sampai lupa sudah punya istri, " sindirku pada Mas Riki.

"Kan masih sore, otak-atik kamu mah nanti malam saja," jawabnya.

Selain bermain Tamiya di rumah, Mas Riki juga sering bermain di pusat permainan di kota. Kalau ini, jadwalnya di hari Minggu pagi.

Aku pernah ikut Mas Riki bermain Tamiya di kota. Namun, karena terlalu ramai dan panas, aku tak pernah lagi mengikutinya bermain.

Makin hari, Mas Riki makin semangat bermain Tamiya. Bahkan, ia mulai sering bermain di kota.

"Tumben, biasanya ke kota tiap hari Minggu saja?" tanyaku.

BACA JUGA: Janda Lebih Memesona, Alasannya...

"Iya nih, lagi ada lawan seru, dari kemarin penasaran terus pengin menang," jawabnya.

Ya, Mas Riki memang sangat kompetitif. Ia selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam hal apapun, termasuk Tamiya.

Aku pun percaya saat mendengar jawaban Mas Riki. Aku pun membiarkannya bermain sesuka hatinya.

Namun, makin hari sikap Mas Riki makin aneh. Kini, hampir setiap hari ia bermain di kota.

Bahkan, setelah pulang kerja, ia tak pulang ke rumah dahulu, tapi langsung ke tempat permainan Tamiya. Tentu hal ini membuatku sangat marah.

"Aku tahu kamu suka main Tamiya, tapi mbok ya jangan sampai lupa waktu gitu," kataku.

"Maaf, ini soalnya mau ada turnamen, aku jadi panitianya," jawabnya singkat.

Setelah itu, aku pun membiarkannya bermain Tamiya sepuasnya. Aku tak pernah lagi memarahinya.

Suatu hari, Mas Riki izin pergi ke kota lagi untuk mengikuti turnamen Tamiya. Setelah menunggu beberapa jam, aku memutuskan untuk menyusul Mas Riki ke kota.

Saat sampai di sana, ternyata aku tak menemukan sosok Mas Riki. Bahkan, turnamen yang dibicarakan juga tak pernah ada.

"Mas kenal Mas Riki? Saya istrinya, Mas Riki sering main di sini ya?" tanyaku pada seseorang yang sedang bermain Tamiya.

"Oh, mbak istrinya Riki? Ya, dia memang suka main di sini, tapi sudah sebulan ini nggak pernah ke sini lagi," jawabnya.

Mendengar hal itu, aku pun langsung kaget. Berarti, selama ini Mas Riki sudah membohongiku.

Lalu, ke mana Mas Riki pergi selama ini? Pertanyaan itu selalu muncul di kepalaku saat ini.

Aku pun memutuskan untuk kembali pulang ke rumah. Setelah meninggalkan gedung permainan, aku melihat sosok Mas Riki sedang berduaan bersama wanita di sebuah rumah makan.

Tanpa pikir panjang, aku pun langsung menghampirinya. Sialnya, saat aku mendekat, wanita tersebut tiba-tiba mencium kening Mas Riki.

"Apa-apaan ini! Katanya mau turnamen Tamiya, tapi apa? Dasar pembohong tukang selingkuh! " teriakku.

Setelah itu, aku langsung bergegas untuk pulang ke rumah. Aku tak peduli lagi dengan Mas Riki.

Di belakang, Mas Riki terlihat sedang mengejarku. Ia langsung meninggalkan wanita yang sedang bersamanya tadi. 

"Dengarkan aku dulu dik, maaf mas salah. Mas khilaf dik," teriaknya dari kejauhan.

"Tadi itu Rina, janda kampung sebelah. Dia suka aku, tapi aku aku hanya mencintaimu dik," jelas Mas Riki.

Mendengar penjelasan itu, aku pun langsung luluh dibuatnya. Mas Riki memang selalu bisa membuatku tersenyum saat aku sedang marah.

"Maaf dik, maaf Mas Riki nggak bermaksud untuk selingkuh. Ini semua karena keadaan. Dia mencintai mas, tapi mas nggak enak mau nolak," jelasnya.

Entah itu bohong atau tidak, tapi aku percaya dengan perkataan Mas Riki. Aku percaya bahwa janda itulah yang menggoda Mas Riki.

Setelah kejadian itu, aku tak lagi mengizinkan Mas Riki bermain Tamiya di kota. Bila ia ingin bermain Tamiya, ia bisa memasang arena di dalam rumah.

Hal itu aku lakukan untuk menghindari halal yang tak mengenakkan seperti sebelumnya. (*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co