Ikuti Arus Digital, Penjual Buku Blok M Beralih ke Online

15 April 2019 09:03

GenPI.co - Pesatnya arus digital menuntut semuanya serba cepat dan praktis. Hal ini turut berpengaruh pada industri bisnis buku. Toko buku yang dulunya menjadi spot favorit para milenials, saat ini pun semakin berkurang pamornya. Alhasil omset pun ikut menurun.

Diungkapkan Afni, pemilik toko buku bekas di kawasan Blok M Square, Jakarta Selatan dalam kurun waktu setahun terakhir penjualan buku di kios miliknya bahkan turun hingga 30%. Hal ini ia rasakan semenjak layanan belanja online (marketplace) sudah mulai menjamur dan membuat proses belanja manual menjadi menurun

“Karena jamannya gadget serba online jadi jualannya disitu sih jadi orang ingin menghemat waktu dan ongkos mereka daripada datang langsung ke toko,” ujar pemilik toko ‘Dunia Pecinta Buku’ itu kepada GenPI.co, Selasa (9/4).

Baca juga: Di Era Digital, Apa yang Dicari Orang di Toko Buku? 

Agar bisa bertahan di bisnis buku, Afni pun turut memanfaatkan kemudahan platform marketplace. Sejak tahun 2017, ia mulai menjual buku-buku yang didominasi dengan koleksi langka tersebut lewat online. Hasilnya cukup memuaskan. Selama kurun waktu dua tahun, presentase penjualan buku miliknya meningkat 50%.

“Sekarang sudah di handphone (online) semua ya jadi mau nggak mau harus ikut, kalau dibilang ini jaman susah sebenernya gak juga karena kita harus ngikutin jaman, ini jamannya digital,” terang Afni.

Ia menambahkan permintaan koleksi buku-buku langka dan sejarah yang ia tawarkan via online nyatanya masih cukup tinggi. Menurutnya mereka cenderung memilih kepraktisan dalam berbelanja. Sebab buku-buku keluaran lama saat ini susah ditemukan di toko buku. “Merekapun akhirnya mencari di online, begitu dapat langsung beli,” imbuhnya.

Strategi penjualan online tentunya mengimbangi pembelian langsung di toko yang sudah menurun drastis. Saat ini di toko miliknya yang sudah 6 tahun beroperasi ini, pelan-pelan mulai sepi pembeli. Dalam sehari, hanya 6-10 orang berkunjung dan beberapa saja yang akhirnya membeli. Namun waktu akhir pekan pengunjung bisa mencapai 40 orang.

Ia menuturkan kondisi kios-kios buku di Blok M  Square selama beberapa waktu belakangan cenderung sepi. Bahkan beberapa kios yang terletak di lantai dasar itu telah menutup kiosnya karena ditinggalkan pembeli. Hanya beberapa kalangan akademisi dan pecinta buku sejarah yang masih mau datang untuk keperluan ilmiah dan tesis.

“Kalo gak bisa ngikutin ya kita akan kegilas. Ini disebelah banyak yang bangkrut. Mereka gak bisa ikutin jaman digital ini karena yang jual sudah 50 tahun ke atas,” tandas Afni.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co