GenPI.co - Uni Eropa dikabarkan mengirimkan bantuan ke ASEAN berupa dukungan untuk membantu perdamaian di Myanmar.
Tragedi pembantaian warga sipil Myanmar pasca gerakan kudeta oleh junta militer berbuntut panjang yang tak kunjung selesai hingga kini.
BACA JUGA: Makin Ambyar, Bom Siluman Hantam Myanmar, Dunia Dibuat Melongo
Kebrutalan militer Myanmar telah menjadi sorotan dunia dan dikecam oleh banyak negara lain terutama anggota ASEAN.
Tidak hanya negara-negara di Asia Tenggara, Uni Eropa pun siap menawarkan dukungannya kepada semua pihak yang dapat membantu perdamaian di Myanmar.
Indonesia menjadi salah satu negara yang paling lantang menyuarakan perdamaian Myanmar, telah menginisiasi pertemuan tingkat tinggi darurat ASEAN.
Para pemimpin negara ASEAN mengadakan KTT di Jakarta pada pekan lalu dengan agenda membantu memulihkan demokrasi Myanmar.
Pada pertemuan tersebut, para pemimpin Asia Tenggara mengatakan bahwa mereka telah mencapai konsensus dengan junta Myanmar untuk mengakhiri kekerasan di sana.
Perwakilian tinggi Uni Eropa, menyatakan dukungan terhadap ASEAN untuk memulihkan demokasi di Myanmar.
"Uni Eropa siap mendukung ASEAN dalam memfasilitasi dialog konstruktif dengan semua pemangku kepentingan utama dengan tujuan untuk membawa Myanmar kembali ke jalur demokrasinya," kata perwakilan tinggi Uni Eropa.
Sementara itu, kisruh yang terjadi di Myanmar berawal dari adanya bentrokan politik antara pemimpin defacto Aung San Suu Kyi dengan militer yang telah menjadi penguasa lebih dari sepuluh dekade.
Pihak militer menduga adanya kecurangan dalam pemilihan umum, meskipun pihak komisi pemilihan umum setempat telah menyangkal adanya kecurangan.
BACA JUGA: PBB Turun Tangan, Skema Mautnya Bikin Militer Myanmar Sempoyongan
Pihak militer yang tidak puas, memilih untuk melancarkan kudeta dan membungkam para demonstran dengan keji.
Hingga kini tercatat telah memakan korban lebih dari 750 korban jiwa akibat pembunuhan oleh pasukan keamanan di Myanmar sejak Februari lalu.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News