GenPI.co - Rudal balistik Amerika belum memerlihatkan ketangguhan. Sebelum diluncurkan, rudal minuteman tiba-tiba mati tanpa daya.
Tak ada tenaga pendorong yang bisa membuatnya mengangkasa. Semua mendadak drop. Suasana hening.
BACA JUGA: Tokoh Penjamin Habib Rizieq Pada ke Mana ya? kok Cuma Keluarga?
Angkatan Udara Amerika langsung menjadwalkan ulang uji peluncuran misil tersebut,.
Skuadron Uji Penerbangan ke-576 akan mengevaluasi apakah senjata lima dekade itu masih dalam kondisi yang baik dan dapat merespons saat ditembakkan.
Uji peluncuran misil juga merupakan kesempatan untuk memeriksa perangkat keras dan perangkat lunak baru yang ditambahkan ke dalam sistem.
Tapi bila mati, bagaimana cara Amerika memberi sinyal ke negara lain bahwa Paman Sam siap menghadapi konflik nuklir.
Rudal yang digunakan dalam pengujian ini memang tidak membawa hulu ledak nuklir seperti dalam operasi nyata.
Tapi peluncurannya sangat dinantikan. Misil itu biasanya terbang selama sekitar 30 menit dan terbang lebih dari 4.200 mil jauhnya di Atol Kwajalein di Kepulauan Marshall.
Tapi yang terjadi, rudal balistik andalan Amerika ini justru tak bergerak.
Angkatan Udara langsung mengawasi 400 rudal jarak jauh berbasis darat yang tersebar di Montana, North Dakota, Wyoming, Nebraska, dan Colorado.
"Rudal balistik antarbenua, yang ditembakkan dari silo bawah tanah di pangkalan pantai mengalami pembatalan di darat sebelum diluncurkan," kata Angkatan Udara Amerika (USAF) dalam rilisnya.
BACA JUGA: Orang Kuat Papua Tantang KKB, Ancaman Tembak Mati Jadi...
“Selama penghitungan mundur terminal, komputer rudal mendeteksi kesalahan.
"Setelah mendeteksi kesalahan ini, rudal mati dengan sendirinya," tarang juru bicara Komando Serangan Global Angkatan Udara Carla Pampe. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News