Vladimir Putin Ngamuk, Keluarkan Sumpah Serapah, Katanya...

10 Mei 2021 21:18

GenPI.co - Presiden Vladimir Putin mengatakan negaranya akan dengan tegas membela kepentingan nasional Rusia, dan mengecam kembalinya 'Russophobia' serta memperingatkan kebangkitan kembali Nazisme.

Dilaporkan lebih dari 12.000 personel militer ambil bagian dan disiapkan untuk perang, serta sekitar 190 peralatan militer dan 76 jet tempur dan helikopter.

BACA JUGA: Situasi Makin Mendidih, Putin Ngamuk, Ukraina Bisa Dibikin Bubuk

“Rakyat Soviet menepati sumpah suci mereka, membela tanah air, dan membebaskan negara-negara Eropa dari wabah hitam,” kata Putin dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Senin (10/5/2021).

Rusia juga secara konsisten membela hukum internasional. Pada saat yang sama, negara itu juga akan dengan tegas membela kepentingan nasional untuk memastikan keselamatan rakyatnya.

Pemimpin Rusia itu turut mengutuk apa yang dia sebut sebagai kembalinya ideologi saat itu, ketika slogan-slogan tentang superioritas rasial dan nasional, anti-Semitisme, dan Russophobia menjadi semakin sinis.

"Sayangnya, banyak ideologi Nazi dan mereka yang terobsesi dengan teori delusi eksklusivitas mereka, kembali mencoba untuk diterapkan," terang Putin.

Komentar itu juga datang ketika Rusia dalam beberapa pekan terakhir menyaksikan para diplomatnya diusir dari cengkeraman negara-negara Eropa karena skandal spionase.

Sementara, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskow atas perlakuan terhadap kritikus Kremlin yang dipenjara Alexey Navalny dan tuduhan peretasan. dan serangan cyber.

Ketegangan juga meningkat terkait konflik di timur Ukraina, yang meletus setelah Rusia mencaplok Krimea pada 2014 dan di mana Moskow secara luas dipandang mendukung separatis pro-Rusia.

Bentrokan antara pemerintah dan separatis telah meningkat sejak Januari dalam konflik yang telah merenggut lebih dari 13.000 jiwa.

Rusia bulan lalu mengumpulkan 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dan di Krimea, penumpukan terbesarnya sejak 2014, meskipun mengumumkan penarikan dalam apa yang dilihat banyak orang sebagai ujian bagi Presiden baru AS Joe Biden.

BACA JUGA: Putin-Xi Jinping Kompak Tolak Sanksi untuk Junta Myanmar

Sedangkan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Kyiv pekan lalu untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina sebelum pertemuan puncak yang diharapkan antara Putin dan Biden bulan depan.

Selain itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan perjalanan dengan diplomat Eropa ke wilayah timur Lugansk yang memisahkan diri dari pro-Rusia untuk memperingati akhir Perang Dunia II.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co