GenPI.co - Hingga hari ini, Jumat (14/5), Israel dikabarkan telah membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri.
Namun, pihak militer Israel sendiri menginfokan bahwa mereka membantah telah mengirim pasukan ke Jalur Gaza.
BACA JUGA: Operasi Militer Israel di Depan Mata, Mesir Mundur, Gaza Bakal...
Dilansir dari laman Al Jazeera, hingga pukul 00:10 GMT atau 07.00 WIB hari Jumat (14/5), pasukan Israel berkumpul di perbatasan.
Saat ini, Israel telah menempatkan banyak pasukan, tank, dan artileri di perbatasannya dekat Gaza untuk pengamanan.
Salah satu tentara Israel membantah adanya serangan darat, seperti banyak pemberitaan yang beredar.
"Operasi darat harus lebih banyak membutuhkan persiapan dan pasukan," tulis laporan dari kontributor Al Jazeera di Jalur Gaza, Safwat Al Kahlout.
Hingga hari ini, jumlah korban tewas terbaru meningkat menjadi 113, termasuk sedikitnya 31 anak. Selain itu, sebanyak 600 orang terluka.
Warga Palestina menandai hari pertama Idulfitri 1442 Hijriah, berada di bawah tekanan pemboman udara tanpa henti.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mendesak warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan dan di Israel untuk keluar dan berdemonstrasi di hari kedua IdulFitri.
BACA JUGA: Rakyat Palestina Dibombardir Israel, Sikap Joe Biden Malah Begini
Dia menyerukan hal itu sebagai protes atas tindakan keras polisi Israel terhadap jamaah Muslim di Masjid Al Aqsa, serta pemboman berkelanjutan di Gaza.
Haniyeh melakukan panggilan pada hari Jumat karena Gaza menghadapi kemungkinan invasi darat Israel lainnya yang serupa dengan 2014. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News