GenPI.co - Bentrok fisik pecah antara pendukung Hamas dengan Fatah di kompleks di luar masjid al-Aqsa, Yerusalem Timur pada Minggu (23/5) malam.
Insiden itu adalah yang terbaru dari serangkaian bentrokan antara pendukung kedua faksi politik Palestina itu.
BACA JUGA: Suriah Meradang, Israel DItuduh Lancarkan Serangan Misterius
Sebab, dukungan untuk Hamas terus tumbuh di daerah yang secara tradisional didominasi Fatah di Yerusalem timur.
Dalam video yang dibagikan di Twitter oleh reporter KAN Suleiman Maswadeh, pendukung Fatah terlihat berdiri di tangga al-Aqsa mengibarkan bendera dengan wajah mantan pemimpin PLO Yasser Arafat.
"Kami adalah orang-orang Abu Amar (Arafat)," demikian teriak mereka menunjukkan kesetiaan kepada tokoh yang meninggal dunia pada tahun 2004.
Hal tersebut kemudian perkelahian fisik antara demonstran Fatah dan saingan mereka Hamas.
Ketegangan mulai mencapai titik kulminasi selama akhir pekan antara kedua kelompok tersebut ketika Mufti Palestina di Yerusalem, Sheikh Mohammed Hussein, diusir dari masjid al-Aqsa oleh pendukung Hamas.
Dia disuruh pergi dari tempat itu ketika sedang berkotbah.
Hussein diketahui sebagai rekan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas.
BAC JUGA: Wawancara Sky dengan Dedengkot Hamas, Ucapannya Bikin merinding
Banyak yang percaya bahwa Hamas dengan sengaja menghasut kerusuhan dan kekerasan di masjid al-Aqsa dan di seluruh Yerusalem Timur selama Ramadan.
Tindakan itu yang akhirnya mengarah pada operasi IDF selama 11 hari di Jalur Gaza, yang dikenal sebagai Operasi Penjaga Tembok.
Hamas dan kelompok pendukungnya menembakkan sekitar 4 ribu roket dalam pertempuran yang mereka namai sebagai Pedang Yerusalem itu.(*)
BACA JUGA: Surat Jenderal Iran untuk Jihad Islam Palestina, Isinya Ngeri
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News