Jerman Kebobolan, Kanselir Merkel Jadi Korban Sadap AS! Ngamuk

01 Juni 2021 08:35

GenPI.co - Amerika Serikat ketahuan memanfaatkan kemitraan dengan unit intelijen asing Denmark untuk memata-matai para pemimpin Eropa, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel

Lembaga penyiaran publik Denmark Danmarks Radio (DR) melaporkan, temuan tersebut merupakan hasil penyelidikan internal yang dilakukan oleh Badan Intelijen Pertahanan Denmark (FE) pada tahun 2014 dan 2015,

Informasi itu didapatkan dari sembilan sumber yang tidak disebutkan namanya yang memiliki akses ke data rahasia.

BACA JUGA:  2 Terduga Agen Iran Ditangkap di Swedia, Misi Mereka Mengerikan

Menurut penyelidikan, Badan Keamanan Nasional AS (NSA) menggunakan kolaborasi dengan FE untuk menguping kabel informasi Denmark untuk memata-matai pejabat senior di Swedia, Norwegia, Prancis, dan Jerman dari 2012 hingga 2014.

Selain Merkel, NSA juga memata-matai Menteri Luar Negeri Jerman saat itu Frank-Walter Steinmeier dan mantan pemimpin oposisi Jerman Peer Steinbruck, kata DR.

BACA JUGA:  Pernyataan Keras Hamas, Ketenangan Bisa Terjadi Bila Israel..

Penyelidikan menemukan NSA memiliki akses ke aliran data ekstensif yang berjalan melalui kabel internet ke dan dari Denmark.

Lembaga ini menyadap segala sesuatu mulai dari pesan teks dan panggilan telepon hingga lalu lintas internet termasuk pencarian, obrolan, dan layanan pesan.

BACA JUGA:  Hamas Akhirnya Setuju, Israel pun Ajukan Syarat

Denmark, sekutu dekat AS, menjadi tuan rumah beberapa stasiun pendaratan utama untuk kabel internet bawah laut ke dan dari Swedia, Norwegia, Jerman, Belanda, dan Inggris.

Salah satu sumber DR menggambarkan akses FE ke kabel memiliki "signifikansi strategis" untuk hubungan antara AS dan Denmark.

FE meluncurkan penyelidikan internal - dengan nama kode "Operasi Dunhammer" - menyusul kekhawatiran tentang kebocoran Edward Snowden pada tahun 2013 yang mengungkapkan cara kerja NSA.

Namun setelah menerima temuan Dunhammer, manajemen puncak FE pada saat itu tidak membatalkan kerjasama dengan NSA, menurut DR.

Menteri Pertahanan Denmark Trine Bramsen, yang mulai menjabat pada Juni 2019, diberitahu tentang aktivitas spionase pada Agustus tahun lalu. Pada bulan yang sama, dia menskors kepala Badan Intelijen Pertahanan dan tiga pejabat lainnya.

DR mengatakan Bramsen menolak mengomentari laporannya tetapi mengatakan kepada penyiar bahwa "penyadapan sistematis dari sekutu dekat tidak dapat diterima".(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co