GenPI.co - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis akan bertemu pada KTT NATO bulan ini karena kedua pihak berjanji untuk memperhalus hubungan mereka.
Kedua saingan itu berselisih tentang banyak masalah, mulai dari klaim teritorial yang bersaing di Mediterania Timur hingga kapal migran dan pengungsi serta status Siprus.
Kedua belah pihak adalah anggota NATO dan mendekati konflik bersenjata tahun lalu tetapi telah berusaha untuk menurunkan ketegangan sejak saat itu.
“Kami sepenuhnya menyadari perbedaan, dan dalam beberapa masalah yang sangat serius, posisi berlawanan yang kami miliki, Erdogan mungkin takut juga dengan kami,” kata Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias dalam keterangannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (1/6/2021).
Menurutnya, tujuan pertemuan hari ini adalah untuk mencoba proses negosiasi awal dan jika mungkin, normalisasi situasi secara bertahap dari waktu ke waktu.
Baru-baru ini pada hari Minggu (30/5/2021) lalu, kedua negara saling bertikai atas status minoritas Muslim di Yunani.
Tetapi para menteri berusaha keras untuk menghindari terulangnya argumen terbuka mereka tentang kedaulatan pada konferensi pers di Ankara bulan lalu.
Cavusoglu menyatakan Turki ingin meningkatkan hubungan ekonomi dengan Yunani dan mengatakan telah ada langkah konkret pada 25 artikel di berbagai bidang mulai dari transportasi hingga energi, lingkungan, pariwisata dan perdagangan.
Dia juga menyebutkan mereka telah memutuskan untuk saling mengakui sertifikat vaksinasi Covid-19 untuk mengizinkan perjalanan antar negara.
"Saya ingin mengatakan bahwa, sebagai Turki, kami memiliki keinginan untuk tindakan ini dan saya senang melihat keinginan yang sama dari Yunani," kata Cavusoglu.
Erdogan dan Mitsotakis hanya bertemu satu kali sejak perdana menteri Yunani menjabat pada musim panas 2019. Pertemuan itu juga terjadi di sela-sela KTT NATO.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News