GenPI.co - Wacana penggulingan Benjamin Netanyahu tak membuat Palestina happy. Calon penerusnya ternyata haus darah. Ini membuat Palestina kian gelisah.
Calon pengganti Neyanytahu, Naftali Bennett, memang terkenal haus darah dan lebih radikal.
Bennett menjanjikan sejumlah tantangan bagi Palestina, terutama ketika menyangkut permukiman ilegal Yahudi Israel.
Diliani mengatakan masa depan menjanjikan banyak turbulensi dan ketidakpastian.
“Kami khawatir akan ada percepatan aktivitas pemukiman ilegal Israel," tutur Dimitri Diliani, seorang anggota Garda Revolusi Fatah.
Tepi Barat diprediksi akan menjadi neraka baru. Kriminalitas sangat mungkin bakal naik tinggi.
"Bennett haus darah dan rasis dan basisnya bahkan lebih radikal daripada Netanyahu," ujarnya.
Sosok Bennett dikenal karena pandangannya yang hawkish, termasuk tentang status Yerusalem dan pemukiman ilegal Yahudi Israel.
Hal itu yang membuat para pejabat Palestina di Tepi Barat khawatir dan perdamaian justru lebih jauh dari yang diharapkan.
Menurut kesepakatan yang dicapai dengan partai Yamina yang hawkish, orang yang akan memimpin Israel adalah Naftali Bennett.
Bennett dikenal dengan pandangan sayap kanannya. "Saya tidak melihat bagaimana pemerintah Netanyahu akan dapat bertahan," tambah Diliani.
Itu lantaran Bennett ingin menyenangkan para pendukung pemukimnya. Dukungan untuk Bennett pun mengalir deras.
"Itu berarti pemerintahan Netanyahu akan jatuh dan yang liberal tidak akan memiliki kesempatan untuk menjadi PM Israel," paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News