Dubes Israel untuk PBB Buka Suara, Teknologi Hamas Dibeber! Seram

GenPI.co - Hamas menggunakan  teknologi untuk mengganggu sistem pertahanan rudal Iron Dome yang dijalankankan dari gedung yang sama yang digunakan sebagai kantor Associated Press (AP) di jalur Gaza.

Gedung itu sendiri luluh lantak dibombardir militer Israel dalam perang 11 hari pada bulan Mei lalu. 

Pernyataan itu diungkapkan oleh Duta Besar Israel untuk PBB dan AS Gilad Erdan Senin (7/6) malam.

BACA JUGA:  Hamas Dituding Pakai Taktik Murahan dengan Tawanan Palsu

Erdan menyampaikan informasi tersebut - dalam koordinasi dengan IDF -  kepada CEO AP Gary Pruitt dan Wakil Presiden untuk Berita Asing Ian Phillips di New York.

Duta Besar Erdan menjelaskan bahwa Hamas memiliki kantor penelitian dan pengembangan intelijen dan teknologi di gedung yang diserang itu. 

BACA JUGA:  Korea Utara Sebut Israel Pelaku Kejahatan Kemanusiaan! Padahal...

Tidak ada yang tewas dalam serangan itu, sebab Israel lebih dahulu memberikan peringatan sebelum menembakkan misil-misislnya. 

“Target itu sangat penting karena pekerjaan pada sistem elektronik untuk mengganggu sistem Iron Dome yang menyelamatkan jutaan orang Israel dari lebih dari 4.000 roket yang diluncurkan kelompok dari Gaza,” beber Erden.

BACA JUGA:  Bendera Israel Bakal Penuhi Yerusalem, Bentrokan di Depan Mata

Menurut IDF, situs tersebut digunakan oleh organisasi teror Hamas untuk penelitian dan pengembangan intelijen dan untuk melakukan operasi SIGINT (kecerdasan sinyal), ELINT (intelijen sinyal elektronik), dan EW (perang elektronik), yang menargetkan aktivitas operasional IDF dan sistem sipil di Israel.

Erdan juga menyebut komitmen Israel terhadap kebebasan pers, dan bahwa Israel melakukan yang terbaik untuk menghindari bahaya bagi warga sipil, termasuk jurnalis AP.

“Israel tidak berpikir bahwa pekerja [AP] mengetahui aktivitas Hamas di gedung itu, karena itu adalah unit rahasia Hamas,” katanya.

Duta Besar juga mengatakan Israel akan membantu membangun kembali kantor AP dan memastikan mereka akan dapat membawa peralatan ke Gaza.

“Hamas adalah organisasi teroris pembunuh yang menginjak-injak kebebasan pers ketika mengoperasikan perusahaan terorisnya dari dalam populasi sipil, termasuk di gedung yang digunakan oleh media internasional,” tandas Dubes Erdan.(The Jerusalem Post)