GenPI.co - Sejumlah negara telah berjanji untuk memberikan bantuan darurat kepada Lebanon untuk mencegah keruntuhannya dalam menghadapi krisis politik dan ekonomi terdalam yang melanda negara itu.
Panglima Angkatan Darat Lebanon Joseph Aoun mengatakan bahwa negaranya menghadapi konsekuensi yang mengerikan jika krisis negara itu terus berlanjut dan gaji militer terus turun.
“Bagaimana seorang tentara dapat menghidupi keluarga dengan gaji yang tidak melebihi $90?” kata dia, seperti dilansir dari Aljazeera, Jumat (18/6/2021).
Dia mengungkapkan situasinya kritis, negara ini krisis ekonomi dan keuangan mau tidak mau akan menyebabkan runtuhnya semua lembaga negara termasuk Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF).
Aoun menambahkan tentara adalah penjamin tunggal keamanan dan stabilitas di Lebanon dan lembaga paling tepercaya di dalam negeri serta global.
“Oleh karena itu menjaga kekompakan dan mendukung LAF untuk menjalankan misinya adalah yang terpenting," tegas dia.
Prancis siap mengatur pertemuan dengan mitra termasuk Amerika Serikat, Rusia dan China, serta kekuatan Eropa dan beberapa negara Teluk Arab, meskipun bukan Arab Saudi untuk membantu Lebanon.
Negara peserta diminta untuk menyediakan makanan, obat-obatan, suku cadang untuk peralatan militer dan bahkan bahan bakar di Lebanon. , meskipun mereka tidak diminta untuk membayar gaji secara langsung. Daftar belanja yang dibuat oleh militer berjumlah jutaan dolar.
Menurut salah seorang diplomat bahwa tidak banyak yang ditawarkan selama pertemuan itu, meskipun sebagian besar negara menunjukkan kesiapan untuk menawarkan dukungan bilateral di masa depan.
Sejumlah negara itu juga menyampaikan mekanisme tindak lanjut akan memantau dan mengoordinasikan bantuan apa pun yang akan langsung masuk ke Lebanon.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News