GenPI.co - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengeluarkan peringatan keras, Minggu (20/6/2021). Sasaran peringatan kerasnya adalah Hamas.
Bennett menyebut kesabaran Israel sudah habis. Tak ada lagi toleransi bagi tindakan intimidasi yang diklaim telah dilakukan Hamas.
Peringatan keras ini dikumandangkan dalam upacara peringatan bagi mereka yang tewas dalam perang 2014 di Jalur Gaza.
Ada tindakan agresif yang disebut akan dilakukan militer Israel. Dan tindakan ini disebut akan meluluhlantakkan Hamas.
Kekerasan yang membara bulan lalu antara Israel dan Hamas, disebut bisa terulang lagi.
Pertempuran 11 hari di Gaza, disebut bakal pecah lagi. Sasarannya masih sama. Israel disebut akan kembali menggempur Hamas.
“Musuh kami akan mengetahui aturannya: Kami tidak akan mentolerir kekerasan dari serangan roket,” kata Bennett.
Di Jalur Gaza, warga Palestina disebut perlu membiasakan diri dengan persepsi Israel.
Israel sendiri punya persepsi inisiatif, agresivitas, dan inovasidalam menggempur Hamas di Gaza.
“Tidak ada niat untuk menyakiti mereka yang tidak bangkit untuk membunuh kami. Kami tidak membenci mereka yang disandera oleh organisasi teroris yang kejam,” kata Bennett. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News