GenPI.co - Juru bicara Koalisi pimpinan AS Kolonel Wayne Marotto membantah desas-desus dan klaim serangan pada Minggu (4/7) malam yang menargetkan pasukan Amerika Serikat di Suriah.
“Tidak ada kebenaran dalam laporan bahwa pasukan AS di Suriah diserang oleh roket hari ini,” beber Kolonel Marotto.
Dugaan insiden itu terjadi seminggu setelah serangan serupa oleh kelompok-kelompok pro-Iran yang menargetkan daerah yang diyakini sebagai lokasi markas tentara AS di Suriah Timur.
Sebelumnya di malam hari laporan dari penduduk setempat mengatakan roket atau RPG atau beberapa amunisi lainnya telah digunakan untuk menargetkan pasukan AS di dekat ladang minyak Al-Omar. Associated Press dan lainnya melaporkan kejadian tersebut.
Namun Koalisi, yang memiliki ratusan tentara di Suriah timur mendukung Pasukan Demokratik Suriah, menolak klaim tersebut.
Nafiseh Kohhnavard dari BBC mentweet bahwa Koalisi mengatakan sebenarnya ada 100 persen ketenangan dan itu semua adalah propaganda.
Propaganda tersebut melayani agenda pro-Iran di seluruh wilayah yang menggambarkan AS sedang diserang.
Ini bukan pertama kalinya disinformasi digunakan untuk mengklaim bahwa kelompok pro-Iran telah menyerang fasilitas AS.
Bahkan kelompok dan jaringan media yang sama yang terkait dengan mereka juga telah mengeluarkan laporan aneh dalam beberapa bulan terakhir yang menargetkan "Mossad" di Irak.
Fars News Iran dan Tasnim memasang berita utama mengklaim AS telah menjadi sasaran di Suriah dan bahwa "ledakan" terdengar.
Yang lain memasang gambar online asap saat senja yang diduga berasal dari Suriah. Tidak jelas apa yang menyebabkan asap tersebut.
Serangan 23 Juni yang diduga terjadi di Baghdad juga dikatakan sebagai disinformasi.
Serangan pada 29 Juni setelah serangan udara AS di Albukamal, menargetkan fasilitas drone pro-Iran, adalah serangan nyata.
Serangan itu terjadi setelah serangan lain dengan pesawat tak berawak di Erbil di Irak, bagian dari ancaman pesawat tak berawak yang lebih luas dan berkembang di Irak oleh kelompok-kelompok pro-Iran. (TJP)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News