Lockdown Malaysia Bikin Gelisah, Warga Kibarkan Bendera Putih

05 Juli 2021 18:30

GenPI.co - Kebijakan lockdown di Malaysia membuat warga gelisah. Lockdown-nya dianggap terlalu ketat. Warga pun mengibarkan bendera putih sebagai tanda meminta bantuan.

Sejak 1 Juni, pemerintah Malaysia menerapkan lockdown ketat untuk membantu menurunkan angka infeksi virus corona.

Dampaknya dalam beberapa pekan terakhir, muncul kisah bagaimana warganya terpaksa makan satu kali sehari.

BACA JUGA:  Cegah Importasi Covid-19 Malaysia, WNI Wajib Karantina 2 Minggu

China Press memberitakan, sebuah desa nelayan di Kedah mendapat bantuan dinas pemadam kebakaran setelah ada 20 bendera putih.

 Di Facebook, muncul grup bertagar #benderaputih berisi gambar dan alamat orang yang membutuhkan bantuan.

BACA JUGA:  Dampak Covid-19, Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Dipulangkan

Dalam laporannya, banyak keluarga di sana melewatkan enam pekan tanpa memperoleh penghasilan, dan khawatir terhadap ketersediaan pangan.

Israel Canteen, kafe populer di Petaling Jaya, menjanjikan makanan gratis bagi mereka yang mendekati kasir dengan kertas putih.

BACA JUGA:  Lockdown Malaysia Kian Ketat Kuala Lumpur Diatur Jadi Begini

Jaringan supermarket Econsave menyatakan, mereka meminta warga melapor jika ada tetangga yang mengibarkan bendera putih.

Selain putih, kampanye bendera lainnya melibatkan warna hitam, yang kali ini mempunyai agenda politik.

Dilansir BBC Senin (5/7/2021), bendera hitam tersebut dikibarkan sebagai tuntutan agar Perdana Menteri Muhyiddin Yassin turun.

Salah satunya adalah pemimpin oposisi dari Pakatan Harapan Anwar Ibrahim, yang mengunggah bendera hitam di Twitter.

New Straits Times melaporkan, kepolisian menyelidiki kampanye itu karena diduga mengandung unsur menghasut.

Tagar #benderaputih viral pada pekan lalu, di tengah permintaan untuk meringankan beban warga miskin yang terdampak karantina wilayah.

Sebagai respons, baik tetangga sekitar hingga selebritas Malaysia beramai-ramai memberikan bantuan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co