GenPI.co - Amerika Serikat (AS) akan menerima balasan atas kematian 4 anggota milisi pro Iran dalam serangan di sepanjang perbatasan Irak-Suriah, bulan Juni lalu.
Hal itu dikatakan Abu Alaa al-Walae, komandan Kataib Sayyid al-Shuhada, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Associated Press di Baghdad, Senin (5/7)
“Kami menginginkan operasi yang sesuai dengan para martir itu. Bahkan jika itu datang terlambat, waktu tidak penting,” kata al-Walae.
Dia menegaskan bahwa operasi yang akan pihaknya lakukan terhadap AS akan menjadi buah bibir semua orang.
“Ini akan menjadi operasi kualitatif (yang bisa datang) dari udara, laut, di sepanjang perbatasan Irak, di kawasan atau di mana saja. Ini perang terbuka,” katanya
Al-Walae, yang pernah ditawan oleh pasukan AS di Irak, juga menyorot kemenangan kepala peradilan garis keras Iran Ebrahim Raisi dalam pemilihan presiden Iran.
Dikatakan, kemenangan itu akan memperkuat kelompok-kelompok militan yang didukung Iran di seluruh Tengah Timur selama empat tahun ke depan.
Pada 27 Juni lalu, pesawat Angkatan Udara AS melakukan serangan udara terhadap sebuah fasilitas di dekat perbatasan Irak-Suriah.
Pentagon mengatakan, fasilitas itu digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran untuk mendukung serangan pesawat tak berawak terhadap kepentingan AS di Irak.
Empat anggota milisi tewas dalam serangan tersebut.
Sementara tudingan itu dibantah milisi pro Iran dengan mengatakan bahwa keberadaan mereka di situ untuk mencegah inflitrasi anggota ISIS. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News