Jelang Lengser, Presiden Iran Blak-blakan Lakukan ini

23 Juli 2021 06:25

GenPI.co - Presiden Iran Hassan Rouhani pada Kamis (22/7) blak-blakan membela pedemo yang melakukan protes berhari-hari  di provinsi Khuzestan akibat kekurangan  air.

Pernyataan itu dikeluarkannya di saat-saat terakhir dirinya sebagai presiden Iran sebelum digantikan oleh Ebrahim Raisi yang akan dilantik pada Agustus mendatang. 

Provinsi Khuzestan di  barat daya Iran adalah wilayah penghasil minyak utama bagi negeri itu. Namun kawasan itu telah berjuang dengan kekeringan hebat sejak Maret.

BACA JUGA:  Pergerakan di Perbatasan Lebanon, Israel Menyisir, Ternyata…

“Rakyat Khuzestan memiliki hak untuk berbicara, mengekspresikan diri, memprotes dan bahkan turun ke jalan dalam kerangka peraturan,” kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah.

 Media dan pejabat Iran melaporkan, setidaknya tiga orang telah tewas, termasuk seorang petugas polisi dan seorang pengunjuk rasa dalam aki protes yang telah berlangsung selama sepekan itu. 

BACA JUGA:  Suriah Melawan Balik, Rudal-rudal Ditembak Jatuh, Israel Terdiam!

Pihak berwenang menuduh kaum oportunis dan perusuh menembaki pengunjuk rasa dan pasukan keamanan.

“Ada kemungkinan bahwa orang jahat dapat mengambil keuntungan dari situasi ini, datang di tengah-tengah semua itu dan menggunakan senjata, menembak dan membunuh salah satu warga negara kita yang tercinta,” kata Rouhani.

BACA JUGA:  Iran Membara Karena Krisis Air! Rakyat Mengamuk, Polisi Tewas

Dia juga meminta agar masyarakat Khuzestan menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi secara hukum.

Khuzestan adalah rumah bagi minoritas Arab yang besar, dan orang-orangnya sering mengeluh karena terpinggirkan. 

Provinsi itu merupakan titik api protes anti-pemerintah yang juga mengguncang daerah lain di Iran pada 2019.

Laksamana Ali Shamkhani, sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, juga mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama

Dia mengatakan pasukan keamanan telah diperintahkan untuk segera membebaskan mereka yang ditahan selama insiden baru-baru ini di Khuzestan, yang tidak melakukan tindakan kriminal.

Gelombang panas musim panas dan badai pasir musiman yang bertiup dari Arab Saudi dan negara tetangga Irak telah mengeringkan dataran Khuzestan yang dulu subur dalam beberapa tahun terakhir.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co