Kabar Mengejutkan dari Semenanjung Korea, 2 Negara Kini...

27 Juli 2021 14:20

GenPI.co - Korea Utara dan Korea Selatan dikabarkan memulihkan saluran komunikasi yang ditangguhkan antara mereka.

Kedua pemerintah negara itu pada Selasa (27/6) melaporkan bahwa mereka sepakat untuk meningkatkan kembali hubungan.

Kabar tersebut menjadi titik balik setelah kebuntuan 2 tahun diplomasi yang dipimpin AS yang bertujuan untuk melucuti senjata nuklir Korea Utara.

BACA JUGA:  Turki Main Api di Siprus, Israel Langsung Pasang Kuda-kuda

Kantor Kepresiden Korea Selatan mengungkap, Presiden Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mencapai kesepakatan selama beberapa pertukaran surat sejak April.

“Kedua pemimpin sepakat untuk memulihkan rasa saling percaya dan mengembangkan hubungan mereka lagi sesegera mungkin," kata juru bicara Blue House Park Soo Hyun dalam briefing yang disiarkan televisi.

BACA JUGA:  Beli Jet Tempur dari Rusia, Junta Militer Myanmar Makin Digdaya

Park mengatakan kedua Korea kemudian membuka kembali saluran komunikasi pada Selasa pagi.

Media pemerintah Korea Utara dengan cepat mengkonfirmasi pengumuman Korea Selatan.

BACA JUGA:  Plot Jahat Iran Terkuak, Infrastruktur Negara Barat Jadi Target!

“Sekarang, seluruh bangsa Korea ingin melihat hubungan Utara-Selatan pulih dari kemunduran dan stagnasi sedini mungkin,” kata kantor berita resmi Korea Central News Agency.

DIsebutkan pula bahwa para pemimpin tertinggi Korea Utara dan Selatan sepakat untuk membuat langkah besar dalam memulihkan rasa saling percaya.

Juga ada upaya mempromosikan rekonsiliasi dengan memulihkan terputusnya jalur komunikasi antar-Korea melalui beberapa pertukaran surat pribadi baru-baru ini.

Tahun lalu, Korea Utara memutuskan semua saluran komunikasi dengan Korea Selatan.

Hal tesebut sebagai protes atas apa yang disebutnya kegagalan Korea Selatan untuk menghentikan aktivis menyebarkan selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan mereka.

Beberapa ahli mengatakan tindakan Korea Utara mengisyaratkan rasa frustrasi negara itu karena Seoul telah gagal untuk menghidupkan kembali proyek-proyek ekonomi antar-Korea yang menguntungkan dan membujuk Amerika Serikat untuk melonggarkan sanksi.

Pembicaraan nuklir antara Washington dan Pyongyang telah membuat sedikit kemajuan sejak awal 2019.Namun pertemuan puncak kedua dari tiga pertemuan antara Kim dan Presiden Donald Trump kemudian runtuh.

Kim sejak itu mengancam akan meningkatkan persenjataan nuklirnya dan membangun senjata yang lebih canggih. Kecuali, AS mencabut kebijakan yang dianggap bermusuhan oleh Korea Utara yakni sederet sanksi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co