GenPI.co - Seorang eks jenderal top Inggris memberi peringatan mengerikan terkait penarikan pasukan barat dari Afghanistan.
Dia blak-blakan menyebut bahwa keputusan itu adalah "kesalahan strategis" yang berisiko membiarkan terorisme berkembang.
Jenderal itu bernama Richard Barrons, yang menjadi komandan Komando Pasukan Gabungan dari 2013 hingga pensiun pada 2016.
“Penarikan sekarang adalah kesalahan strategis. Saya tidak percaya itu untuk kepentingan kita sendiri," kata Barrons kepada BBC.
Dia dengan tegas mengatakan pasukan Inggris dan Barat telah “menjual masa depan Afghanistan ke tempat yang sangat sulit.”
“Kami akan menanggung risiko pembentukan kembali entitas teroris di Afghanistan, untuk membawa kerusakan di Eropa dan di tempat lain. Saya pikir ini adalah hasil strategis yang sangat buruk.”
Mayoritas pasukan Inggris hengkang dari Kabul pada Juli, dengan penarikan penuh semua pasukan Barat diharapkan pada 11 September.
Taliban telah menggunakan kondisi itu untuk medapatkan keuntungan teritorial yang signifikan sejak pasukan NATO mulai menarik diri, merebut lima kota dalam tiga hari.
Pemerintah Inggris telah menyarankan semua warganya untuk meninggalkan Afghanistan saat Taliban maju.
Barrons memperingatkan bahwa kepergian tiba-tiba komunitas internasional mengingatkan pada jatuhnya Saigon, Vietnam, pada tahun 1975.
Keputusan penarikan itu dikatakan berisiko merusak Kabul selama periode penting
Ini akan diperparah oleh eksodus elite Afghanistan. Sebab menurutnya, dukungan untuk pemerintah dan militer negara itu sangat penting untuk mencegah krisis lebih lanjut.
Barrons mengatakan perang saudara selama beberapa dekade dapat dipicu oleh krisis saat ini kecuali diskusi politik dilanjutkan.
Seorang juru bicara pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pihaknya menyadari bahwa situasi keamanan di Afghanistan serius, dan laporan tentang meningkatnya kekerasan sangat mengganggu.
“Kami tidak percaya ada solusi militer untuk konflik Afghanistan, dan menyerukan Taliban untuk mengakhiri kampanye kekerasan mereka dan terlibat dalam dialog yang berarti dengan pemerintah Afghanistan. Perlu ada solusi yang dinegosiasikan untuk memastikan perdamaian abadi,” kata juru bicara itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News