Rencana AS Bikin Taliban Berang, Peringatan pun Keluar

24 Agustus 2021 07:25

GenPI.co - Taliban pada hari senin (22/8) melontarkan peringatan keras pada Amerika Serikat dan sekutunya.

Kelompok itu menyebut bahwa akan ada konsekuensi jika AS dan sekutu memperpanjang kehadiran mereka melampaui minggu depan.

“Jika AS atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi – jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya," kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada Sky News.

BACA JUGA:  Gerbang Bandara Kabul Jadi Medan Tempur, Hawa Panik Menguat!

Pengambilalihan oleh kelompok Islam garis keras di negara itu akhir pekan lalu mengejutkan negara-negara Barat.

Sebab, itu terjadi hanya dua minggu sebelum batas waktu 31 Agustus bagi semua pasukan untuk ditarik sepenuhnya dari negara itu.

BACA JUGA:  Pemimpin Anti-Taliban Menebar Ancaman, Ucapannya Bikin Merinding

Ribuan tentara AS sendiri telah dikirim kembali ke Afghanistan. Mereka bertugas menangani proses evakuasi orag asing dan Afghanistan yang berlangsung kacau balau di Bandara Kabul.

“Tetap tinggal di luar tenggat waktu yang disepakati akan "memperpanjang pendudukan," tambah Suhail.

BACA JUGA:  Zarmina Menanti Keajaiban di Neraka Kecil Bernama Bandara Kabul

Sementara itu, dua sumber Taliban mengatakan kepada AFP bahwa kelompok itu tidak akan mengumumkan susunan pemerintahan atau kabinetnya sampai tentara AS terakhir meninggalkan negara itu.

Proses evakuasi yang diselimuti kepanikan telahc memicu adegan mengerikan di Bandara Kabul.

Sedikitnya 8 orang tewas lantaran berebuta masuk ke pesawat. beberapa tewas tertimpa sementara setidaknya satu orang tewas setelah jatuh dari pesawat yang bergerak.

Satu warga Afghanistan tewas dan tiga lainnya cedera dalam baku tembak fajar pada Senin yang menurut militer Jerman meletus antara penjaga Afghanistan dan penyerang tak dikenal.

“Pasukan Jerman dan Amerika berpartisipasi dalam baku tembak lebih lanjut," kata tentara Jerman dalam sebuah pernyataan.

Taliban terkenal dengan interpretasi hukum syariah ultra-ketat selama pemerintahan awal 1996-2001 mereka.

Namun mereka telah berulang kali bersumpah untuk hadir dengan wajah yang lebih lembut kali ini.

Presiden Biden bersikeras dia ingin mengakhiri kehadiran militer AS dan pengangkutan udara pada 31 Agustus.

Tetapi dengan Uni Eropa dan Inggris mengatakan tidak mungkin untuk mengeluarkan semua orang pada saat itu, Biden berada di bawah tekanan untuk memperpanjang tenggat waktu.

Berbicara di Gedung Putih pada hari Minggu, Biden mengatakan pembicaraan sedang berlangsung untuk mengeksplorasi kemungkinan perpanjangan tenggat waktu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co