GenPI.co - Pentagon marah besar. itu dipicu perjalanan dua anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Seth Moulton dan Peter Meijer ke Kabul, Afghanistan.
Perjalanan itu dilakukan secara diam-diam. Tak ada koordinasi. Tak ada juga misi yang dibawa.
Dalih dua anggota kongres itu adalah melakukan pengawasan operasi evakuasi.
Aksi mereka pun memicu kemarahan dari Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS.
"Sebagai veteran, kami sangat peduli dengan situasi di lapangan di Bandara Internasional Hamid Karzai," kata anggota kongres dalam sebuah pernyataan bersama seperti dikutip dari The Hill, Rabu (25/8/2021).
Amerika disebut memiliki kewajiban moral kepada warga negara dan sekutu setianya.
Dan anggota kongres disebut harus memastikan bahwa kewajiban itu dipatuhi.
"Seperti banyak veteran lainnya, kami telah menghabiskan waktu terakhir. beberapa minggu bekerja tanpa tidur untuk mencoba mendapatkan sebanyak mungkin orang ke tempat yang aman" tambah anggota kongres itu.
Tapi Pentagon beda pandangan. Dua anggota kongres itu dianggap melakukan perjalanan secara rahasia.
Ada risiko dan gangguan terhadap orang-orang di lapangan yang diakibatkan kehadiran mereka..
"Kami berada di sana untuk mengumpulkan informasi, bukan untuk pamer," katanya.
Kedua anggota Kongres AS itu menyatakan mereka duduk di kursi khusus kru.
Kehadiran mereka dianggap tidak mengurangi jumlah kursi yang tersedia untuk orang lain.
“Kami melakukan kunjungan ini untuk mendorong presiden memperpanjang batas waktu 31 Agustus," tambah mereka.
Setelah berbicara dengan komandan di lapangan dan melihat situasi di Kabul, dua anggota kongres itu menilai evakuasi sangat terlambat.
Pentagon pun marah besar. Larangan terbang ke daerah berbahaya pun muncul.
Dan larangan ini, mendapat dukungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
"Saya menegaskan kembali bahwa Pentagon telah meminta agar Anggota tidak melakukan perjalanan ke Afghanistan selama masa bahaya ini," imbau Pelosi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News