GenPI.co - Masifnya vaksinasi tak membuat Amerika aman dari covid-19. Ada tsunami covid yang kembali menggila. Gulungan virusnya membuat rumah sakit (RS) kian kolaps.
Saat ini angka kasus positifnya hampir menyentuh 200.000. Jumlahnya sudah membuat panik.
Apalagi, lonjakan kasusnya terjadi setiap hari. Dengan keadaan seperti itu RS di Amerika menjadi kewalahan.
"Ingat, hanya beberapa bulan yang lalu, kami mengalami sekitar 10.000 kasus sehari," kata Fauci dalam sebuah wawancara dikutip dari The Hill, awal Agustus silam.
Ramalan Fauci jadi nyata. Sejak Jumat lalu, otoritas kesehatan Amerika melaporkan ada 191.165 penderita covid-19 baru.
Hal itu seperti mengulang ramalan ahli virus menular AS Anthony Faucy, awal Agustus.
"Saya pikir ada kemungkinan akan berakhir di suatu tempat antara 100.000 dan 200.000 kasus," kata Fauci.
Yang bikin gemetar, tingkat kematian di AS juga naik seiring dengan kenaikan kasus ini.
Sebanyak 14 negara bagian bahkan mengalami kenaikan 50% seminggu terakhir.
Alabama menjadi negara bagian yang paling terpukul dalam lonjakan kematian ini.
Truk trailer bahkan digunakan untuk menampung mayat. Setidaknya sudah ada dua dari empat trailer berpendingin yang dipakai rumah sakit untuk pertama kali sejak pandemi.
"Kami memiliki cukup banyak orang yang sekarat. Sekarang tidak ada ruang untuk meletakkan mayat-mayat ini," kata kata petugas negara bagian Dr Scott Harris.
AS masih menjadi negara dengan kasus covid-19 terbanyak dunia. Di mana, ada total 39.665.515 kasus covid-19.
Kasus aktif sebanyak 8.183.647. Sementara kematian total tercatat 654.689.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di AS per 27 Agustus 2021 adalah 38.158.495 orang. Jumlah ini hampir sama dengan populasi Kanada.
Data US Department of Health and Human Services menyebut tingkat keterisian di ruang rawat intensif mencapai 95%.
Itu terjadi di negara bagian Alabama, Florida, dan Georgia. Sementara negara bagian dengan jumlah kasus aktif tertinggi adalah Florida, dan Texas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News