Eks Menteri Afghanistan Jadi Kurir Makanan di Jerman, Kisahnya...

01 September 2021 10:10

GenPI.co - Selama enam jam tiap hari, El Sayed Sadaat  bekerja sebagai kurir makanan, mengenakan jaket orange dan mengayuh sepedanya dengan ransel kotak besar di belakang berisi pizza antar jemput.

Namun siapa sangka, pria 50 tahun ini dulunya memegang posisi penting di negara asalnya. Dia adalah seorang eks menteri di pemerintahan Afghanistan.

“Saya menyukai pekerjaan saya saat ini, karena saya baru di sini, saya dapat menjelajahi Leipzig dengan sepeda saya,” kata Sadaat dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Israel Kan, Senin (30/8) malam.

BACA JUGA:  Taliban kena Prank, Senjata Canggih AS di Bandara Kabul Sudah...

Sayed Sadaat adalah salah satu dari ribuan warga Afghanistan yang telah menemukan rumah di Jerman selama beberapa tahun terakhir.

Sejak 2015, sekitar 210.000 warga Afghanistan mencari suaka di Jerman. Dan dengan kembalinya Taliban ke kekuasaan awal bulan ini, Jerman juga telah mengevakuasi sekitar 4.000 warga Afghanistan.

BACA JUGA:  Inggris Siap Lancarkan Serangan Maut di Afghanistan, Targetnya...

Sadaat menjabat sebagai menteri komunikasi di Afghanistan dari 2016 hingga 2018. Namun dia lantas berhenti dari jabatannya karena dia muak dengan korupsi di pemerintahan.

"Ketika melakukan pekerjaan sebagai menteri ada perbedaan antara lingkaran dekat presiden dan saya sendiri," katanya kepada AFP. 

BACA JUGA:  Grup Eks Pasukan Khusus AS Bergerak Senyap di Kabul, Misinya...

Dia membeber praktik korupsi dalam pemerintahan, menggunakan uang untuk kepentingan pribadi alih-alih untuk proyek demi menyejahterakan masyarakat.

“Jadi saya tidak bisa memenuhi tuntutan mereka dan kemudian mereka mencoba mendorong saya, menekan saya dari sisi presiden.”

Dua tahun setelah dia berhenti untuk bekerja di sektor telekomunikasi, lanjutnya, situasi keamanan di Afghanistan memburuk.

“Di Afghanistan, seperti yang Anda lihat, keamanan menjadi lebih buruk dan pemerintah tidak dalam posisi untuk mengamankan pegawai pemerintah sebelumnya,” kata Sadaat kepada Kan.

Sebagai warga negara ganda Afghanistan-Inggris, dia memutuskan untuk pindah ke Jerman sebelum Brexit pada 2020 membuat warga Inggris tidak mungkin lagi mendapatkan tempat tinggal di UE tanpa persyaratan seperti tawaran pekerjaan.

Dia bisa saja mendapatkan posisi di Inggris, tetapi dia mengatakan kepada AFP bahwa dia melihat lebih banyak peluang untuk sektor yang dia geluti  di Jerman. 

Sadaat, yang datang sendiri ke Jerman dan menolak berbicara tentang keluarganya menambahkan bahwa bahwa dia telah berjuang untuk mendapatkan pekerjaan.

"Di sini, untuk mendapatkan pekerjaan, Anda harus memiliki tingkat dasar bahasa Jerman," katanya kepada Kan. 

Dia telah mulai mengambil kursus bahasa selama empat jam sehari, dan kemudian pada malam hari melakukan pekerjaannya di layanan kurir Lieferando  untuk mengantarkan makanan. 

Saat bicara mengenai kondisi terakhir di Afghanistan, Sadaat mengaku merasa sedih.

"Sangat menyedihkan melihat rekan senegara saya dalam masalah, ketakutan, dan berlari dan meninggalkan negara mereka. Saya berharap situasinya akan kembali normal."

Namun demikian dia menyarankan agar kekuatan Barat menormalkan hubungan dengan pemerintah yang dipimpin Taliban.

“Saya pikir tidak ada pilihan lain, negara-negara Barat, pemerintah, mereka harus mendukung dan berbicara dengan Taliban dan mengakui mereka,” katanya. 

Menurutnya, kondisi negara  yang stabil menguntungkan Afghanistan dan juga menguntungkan Barat.

“Karena jika ada pemerintahan yang lebih lemah dan Afghanistan yang tidak stabil, kelompok fanatik bisa menggunakan kesempatan,” tambah Sayeed

Dia juga mengatakan dirinya menunggu kesempatan  bekerja untuk pemerintah Jerman di Kementerian Luar Negeri sebagai penasihat di meja Afghanistan, sesuatu yang dia anggap bahkan lebih penting dari sebelumnya saat ini. 

Kendati demikian, Sadaat mengatakan  bahwa belum ada kontak yang dibuat dengan pihak berwenang Jerman mengenai masalah ini.

Sadaat juga meminta agar negara di mana pun di dunia ini  seharusnya tidak memunggungi pengungsi Afghanistan yang melarikan diri dari tanah air mereka.

“Saya pikir negara-negara Eropa harus menerima orang Afghanistan karena orang Afghanistan adalah pekerja keras. Anda bisa lihat, saya di sini, saya bekerja, membayar pajak,” tutup El Sayeed Sadaat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co