FBI Kuak Dokumen Rahasia Terkait 11 September, Seret Arab Saudi

13 September 2021 09:25

GenPI.co - Kecurigaan mengenai keterkaitan Arab Saudi dengan teror menara kembar pada 11 September 200, telah menemui titik terang dengan pengungkapan sebuah dokumen oleh FBI. 

Dokumen rahasia yang diungkap sesuai perintah Presiden Joe Biden itu menyebut adanya tuduhan bahwa pemerintah Arab Saudi memberi dukungan kepada para pembajak pesawat.

Dokumen setebal 16 halaman yang sebagian telah disunting itu mengungkap adanya kontak antara para pembajak dan rekan mereka di Saudi.

BACA JUGA:  Hamas Mendadak Ancam Israel, Ternyata Karena ini

Namun tidak ada  bukti bahwa Pemerintah Saudi terlibat dalam serangan yang menewaskan hampir 3.000 orang tersebut.

Arab Saudi telah lama membantah ikut berperan dalam serangan itu. Kedutaan mereka di Washington belum memberikan komentar atas pengungkapan dokumen tersebut.

BACA JUGA:  Geger Dokumen Bukti Dugaan Keterkaitan Arab Saudi di Teror 11/9

Dalam sebuah pernyataan pada 8 September, kedutaan mengatakan Arab Saudi selalu mendorong transparansi seputar peristiwa 11 September 2001.

Mereka menyambut baik rilis dokumen rahasia oleh AS terkait peristiwa itu.

BACA JUGA:  Dalam 24 Jam, Militan Palestina 2 Kali Tembak Israel dengan Roket

"Seperti terungkap dalam penyelidikan sebelumnya, termasuk oleh Komisi 9/11 dan rilis '28 Halaman', tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Pemerintah Saudi atau pejabatnya mengetahui sebelumnya tentang serangan teroris tersebut atau dengan cara apapun terlibat (di dalamnya)," kata pernyataan itu.

Lima belas dari 19 pembajak empat pesawat yang ditabrakkan ke menara kembar World Trade Center (WTC) di New York dan gedung Pentagon di luar Washington berasal dari Arab Saudi.

Sebuah komisi Pemerintah AS tidak menemukan adanya bukti bahwa pemerintah Arab Saudi secara langsung mendanai al Qaeda, kelompok militan yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Al Qaeda diberi perlindungan oleh Taliban di Afghanistan yang kemudian memicu invasi pasukan sekutu pimpinan AS di negara itu.

Temuan bahwa pemerintah Arab Saudi tidak terlibat membuka kemungkinan apakah ada pejabat mereka yang secara personal mendukung serangan.

Kerabat dari sekitar 2.500 korban tewas dan lebih dari 20.000 korban luka-luka, serta sejumlah bisnis dan perusahaan asuransi, telah menggugat Arab Saudi atas kerugian yang ditimbulkan senilai miliaran dolar.

Dalam sebuah pernyataan atas nama organisasi 9/11 Families United, Terry Strada, seorang perempuan yang suaminya terbunuh pada 11 September, mengatakan dokumen yang dirilis oleh FBI pada Sabtu menghilangkan keraguan tentang keterlibatan pemerintah Saudi dalam serangan tersebut.

"Sekarang rahasia Saudi terungkap dan waktu telah lewat bagi kerajaan itu untuk mengakui peran pejabatnya dalam membunuh ribuan orang di tanah Amerika," kata pernyataan itu.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co