GenPI.co - Bocoran informasi dari aktivis China bernama Wei Jingsheng soal covid-19 ternyata akurat. Dunia mungkin masih bisa diselamatkan bila dua tahun lalu Amerika tak cuek.
David Asher, mantan penyelidik utama Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), menyesal karena tak menghiraukan bocoran informasi soal covid-19.
Dua tahun lalu, Wei memang sudah memberi peringatan soal bahaya covid-19.
David Asher mengatakan, seandainya AS merespons dengan tanggap peringatan saat itu, kondisi dunia saat ini mungkin berbeda.
"Sungguh ini tragis, traumatis, dan dramatis karena ini benar-benar terjadi sementara kami sebenarnya bisa mengantisipasinya," ujarnya, Kamis (16/9).
Kini, setelah covid-19 muncul dan merebak di seluruh dunia, David Asher menyesal tidak menghiraukan peringatan dari Wei Jingsheng 2 tahun lalu.
"Kami sebetulnya bisa tahu pada November 2019 bahwa akan ada bencana di Wuhan yang muncul dari fasilitas biologi terpenting terkait penelitian virus corona," sebut David Asher.
Padahal, Wei Jingsheng merupakan mantan anggota Partai Komunis China. Itu artinya, dia banyak mengetahui rahasia pemerintahannya.
Wei Jingsheng, sebagaimana dikutip dari Sky News, 15 September 2021, mengaku sudah mengetahui kemunculan virus yang sangat menular di negaranya sejak Oktober 2019.
Wei Jingsheng kemudian memberi tahu intelijen AS soal informasi itu. Namun informasinya tidak dihiraukan.
"Saya merasa saat itu mereka (AS) tampak tidak khawatir sebagaimana kekhawatiran yang saya rasakan," ujar Wei Jingsheng.
Wei Jingsheng juga mengaku sempat menemui seorang pejabat tinggi AS di Gedung Putih pada November 2019 untuk memberi tahu soal covid-19.
Namun, Wei Jingsheng enggan memberi tahu secara detail siapa pejabat yang ditemuinya itu.
"Saya tidak yakin dia berkenan kalau namanya saya sebutkan di sini. Namun yang pasti dia pejabat tinggi, bahkan bisa menjadi Presiden AS suatu saat," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News