GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin sewot. Dia tak terima saat disebut pembunuh oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Hal itu terungkap dalam sebuah buku baru yang mengungkapkan di belakang layar minggu-minggu pertama pemerintahan Biden berkuasa.
Buku yang ditulis jurnalis Washington Post Bob Woodward dan Robert Costa itu kemudian dikutip media AS.
Di dalam buku itu, Putin diketahui sempat mengajak Presiden Joe Biden melakukan pembicaraan via telepon. Itu terjadi awal tahun ini.
Respons Putin cepat. Setelah dicap sebagai pembunuh oleh Biden, semua unek-uneknya langsung ditumpahkan.
Putin membuka semuanya dalam sebuah wawancara eksplosif yang membuat hubungan antara kedua pemimpin itu mencapai titik terendah.
Pada April 2021, ada panggilan telepon bilateral pertama sejak Biden menjabat sebagai Presiden AS.
Saat itu Putin sudah blak-blakan. Dia terang-terangan mengatakan kepada Biden bahwa dirinya kesal telah disebut sebagai pembunuh.
Putin lantas berkomentar kepada wartawan bahwa membuat penilaian seperti itu seperti melihat ke cermin.
"Ketika saya masih kecil, ketika kami berdebat satu sama lain di taman bermain, kami biasa mengatakan, apa pun yang dikatakan adalah diri Anda sendiri,'" tutur Putin saat itu.
Kremlin kemudian mengatakan bahwa komentar itu tidak akan menggagalkan pertemuan puncak keduanya yang diadakan di Jenewa pada Juni 2021.
Menurut Woodward dan Costa, Joe Biden dilaporkan membuat catatan soal ini. Dalam laporannya, Biden menyebut bahwa komentarnya bukan sesuatu yang direncanakan.
"Saya ditanya sebuah pertanyaan. Saya memberikan jawaban. Itu adalah wawancara dengan topik yang sama sekali berbeda," jawab Biden seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (21/9/2021).
Efeknya, Biden diarahkan timnya untuk menghindari acara tanpa naskah atau wawancara panjang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News