Sindrom Havana yang Misterius Menyerang Lagi, Pejabat CIA Kolaps

22 September 2021 15:20

GenPI.co - Seorang pejabat CIA yang bepergian dengan direktur agensi itu,  William Burns, ke India bulan ini melaporkan gejala konsisten sindrom Havana.

Informasi tersebut dilaporkan oleh  CNN dan New York Times pada Senin (20/9) lalu.

Mengutip sumber rahasia, CNN menyebut nahwa korban yang tidak disebutkan namanya itu sampai harus mendapat perawatan medis.

BACA JUGA:  Taliban Terus Abaikan Hak Perempuan, Tapi Berkoar-koar Begini

Sekitar 200 pejabat AS dan anggota keluarga telah sakit oleh sindrom Havana, serangkaian penyakit misterius yang meliputi migrain, mual, gangguan ingatan, dan pusing. 

Sindrom Havana pertama kali dilaporkan oleh pejabat yang berbasis di kedutaan AS di Kuba pada 2016.

BACA JUGA:  Terusir dari Rumah, Hidup Ratusan Ribu Warga Afghanistan Terancam

Seorang juru bicara CIA mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa agensi tersebut tidak mengomentari insiden atau petugas tertentu. 

"Kami memiliki protokol ketika individu melaporkan kemungkinan insiden kesehatan anomali yang termasuk menerima perawatan medis yang tepat," kata juru bicara itu.

BACA JUGA:  Taliban Kirim Surat untuk PBB. Taktik Baru untuk Dapatkan...

Bulan lalu, Wakil Presiden Kamala Harris menunda kedatangannya ke Hanoi selama tiga jam setelah kedutaan AS di sana mengatakan seseorang telah melaporkan insiden kesehatan yang konsisten dengan sindrom Havana.

Burns mengatakan pada Juli bahwa dia telah menunjuk seorang perwira senior yang pernah memimpin perburuan Osama bin Laden untuk mengepalai satuan tugas yang menyelidiki sindrom tersebut.

Sebuah panel National Academy of Sciences AS menemukan bahwa teori yang paling masuk akal dari sindrom Havana adalah kerena frekuensi tertentu.

Dikatakan, energi frekuensi radio yang diarahkan dan berdenyut sehingga  menyebabkan sindrom tersebut.

DIrektur CIA William Burns mengatakan ada kemungkinan yang sangat kuat" bahwa sindrom tersebut adalah sesuatu yang disengaja 

Dia menyebut bahwa  Rusia mungkin bertanggung jawab atas penyakit misterius ini.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co