Utusan Khusus dari 3 Negara Datangi Taliban di Kabul, Ada Apa?

23 September 2021 07:25

GenPI.co - Taliban yang kini jadi penguasa Afghanistan didatangi oleh utusan khusus dari 3 negara pada Selasa (21/9) lalu.

Utusan tersebut yakni Yue Xiaoyong (Utusan Khusus Kementerian Luar Negeri China untuk Afghanistan), Zamir Kabulov (Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Afghanistan), dan Mohammad Sadiq (Utusan Khusus Kemlu Pakistan untuk Afghanistan).

Kedatangan mereka adalah untuk menemui pelaksana tugas Perdana Menteri Afghanistan Hasan Akhund, Menlu Amir Khan Muttaqi, pelaksana tugas Menteri Keuangan Hidayatullah Badri, dan sejumlah pejabat senior lainnya.

BACA JUGA:  Soal ISIS, Bukti di Depan Mata! Tapi Taliban Tetap Membantah

Kemlu China Zhao Lijian menyebut, kedatangan ketiga utusan tersebut atas udangan pemerintah Taliban untuk menggelar diskusi mengenai perkembangan Afghanistan.

Dalam pertemuan tersebut, jelas Zhao, pemerintah Taliban menekankan komitmen mereka untuk memberantas teroris dan tahanan narkoba. 

BACA JUGA:  Sindrom Havana yang Misterius Menyerang Lagi, Pejabat CIA Kolaps

“Pihak Taliban menekankan pentingnya Afghanistan bermitra dengan China, Rusia, dan Pakistan karena ketiga negara ini memainkan peran konstruktif dan bertanggung jawab dalam mengonsolidasikan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan," ujar Zhao.

Sementara ketiga negara  menyerukan komunitas internasional memberikan bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan.

BACA JUGA:  Taliban Kirim Surat untuk PBB. Taktik Baru untuk Dapatkan...

Amerika Serikat dan sekutunya juga didesak untuk bertanggung jawab terhadap masalah pembangunan sosial dan ekonomi Afghanistan.

Ketiga negara dan otoritas Taliban sepakat untuk tetap memelihara dan mendukung perdamaian dan kemakmuran di Afghanistan serta stabilitas pembangunan regional.

Dalam kunjungan tersebut, para utusan khusus juga bertemu dengan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan mantan Ketua Majelis Tinggi Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah.

“Mereka lantas membahas perdamaian dan stabilitas di Afghanistan,” demikian Zhao dalam briefing pers harian itu.

Zhao menambahkan bahwa selama kunjungan tersebut, China tetap mematuhi kebijakan non-intervensi dan selalu memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian politik di Afghanistan.

"Afghanistan harus bisa mewujudkan politik yang terbuka dan inklusif, menerapkan kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan bijaksana, memutuskan hubungan dengan berbagai bentuk organisasi teroris, dan bersikap ramah terhadap negara-negara tetangga," kata Zhao.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co