AS dan Israel Gelar Pertemuan Rahasia, Bahas Rencana B untuk Iran

24 September 2021 01:40

GenPI.co - Pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu dikabarkan  mengadakan pertemuan rahasia terkait kesepakatan nuklir Iran.

Dalam pertemuan itu disebutkan mengenai rencana B jika kelanjutan pembicaraan dengan Iran kembali menemui jalan buntu.

Mengutip dua pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, laporan Walla menyebutkan pertemuan itu dilakukan oleh US-Israel Strategic Consultative Group.

BACA JUGA:  Jerman Bersuara Keras, Tak Ada Tempat untuk Taliban di PBB

Kelompok itu terdiri atas Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, timpalannya dari Israel Eyal Hulata dan pejabat diplomatik dari kedua negara.

Kelompok kolaborasi itu bertujuan mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

BACA JUGA:  Kemampuan Varian Baru Covid-19 Bikin Gentar, Bisa Menular Lewat..

Seorang pejabat Israel yang dikutip dalam laporan itu mengatakan pesan utama dari AS adalah bahwa jika pembicaraan nuklir tidak segera dilanjutkan, pemerintahan Biden akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran. 

Sanksi AS yang sudah diberlakukan telah menyebabkan kekacauan pada ekonomi Iran, menghancurkan mata uang rial, meskipun Teheran tetap menentang tekanan tersebut.

BACA JUGA:  Presiden Iran Dikecam via Papan Reklame, Isi Pesannya Bikin Kaget

Laporan itu muncul ketika pejabat Iran dan Eropa mengatakan negosiasi diharapkan segera dilanjutkan di Wina.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan ia telah berbicara dengan diplomat baru Iran Hossein Amir Abdollahian-di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

“Menteri luar negeri Iran meyakinkan kesediaan untuk melanjutkan negosiasi lebih awal,” kata UE dalam sebuah pernyataan.

Dalam laporannya, Walla juga menyebut bahwa Sullivan diperkirakan akan mengunjungi Timur Tengah minggu depan.

Dia akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir.

Negosiasi juga sedang berlangsung mengenai kemungkinan kunjungan ke Yerusalem.

Perjanjian nuklir 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama , menawarkan Iran pengurangan sanksi PBB dengan imbalan pembatasan ketat pada program nuklirnya.

Akan tetapi Teheran semakin menjauh dari komitmennya setelah penarikan yang dilakukan Presiden Donald Trump pada 2018 dan pengenaan sanksi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co