GenPI.co - Teheran pada hari Selasa (28/9) menyerukan 'kedaulatannya' untuk meredakan kegelisahan Azerbaijan atas latihan militer Iran di dekat perbatasan kedua negara itu.
"Latihan yang dilakukan oleh negara kami di daerah perbatasan barat laut ... adalah masalah kedaulatan," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan di situs web kementerian.
Dia mengatakan, Teheran akan mengambil semua tindakan yang dianggap perlu untuk keamanan nasionalnya.
“Iran tidak akan mentolerir kehadiran rezim Zionis di dekat perbatasan kita” – sebuah kiasan untuk hubungan Azerbaijan dengan Israel.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev telah mengkritik Teheran atas latihan tersebut, menyebutnya sebagai peristiwa yang sangat mengejutkan.
“Setiap negara dapat melakukan latihan militer apa pun di wilayahnya sendiri. Itu hak kedaulatan mereka. Tapi kenapa sekarang, dan kenapa di perbatasan kita?” katanya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Turki Anadolu yang diterbitkan pada hari Senin.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia tentang latihan militer tersebut.
Pertempuran pecah antara Azerbaijan dan Armenia pada September tahun lalu atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh, merenggut sekitar 6.000 nyawa selama enam minggu.
Azerbaijan, negara mayoritas Muslim sekuler, telah lama menjalin hubungan hangat dengan Yerusalem.
Baku telah membeli miliaran dolar senjata dari Israel dan menyediakan minyak bagi negara Yahudi itu.
Kesepakatan senjata telah memicu kontroversi dan gejolak diplomatik antara Israel dan Armenia, tetangga dan saingan Azerbaijan.
Armenia sejak 2016 menuduh Azerbaijan mengerahkan drone kamikaze buatan Israel melawan pasukan Armenia.
Seorang pejabat Azerbaijan mengakui menggunakan drone serang buatan Israel, termasuk amunisi yang berkeliaran selama pertempuran tahun lalu.
Iran dan Azerbaijan berbagi perbatasan sekitar 700 kilometer (430 mil) dan menikmati hubungan baik.(TOI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News