GenPI.co - Presiden China Xi Jinping tiba-tiba kirim warning keras. Perseteruan China vs Taiwan jadi kian terasa panas.
Xi Jinping lantang bersuara soal penyatuan Taiwan dan China. Ada keyakinan tinggi yang disebutnya.
Dan penyatuan itu, menurut Xi Jinping, bisa segera terwujud.
Sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan peringatan keras kepada China.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Selasa (5/10/2021), Tsai menyebut China akan menanggung konsekuensi yang berat dan Taiwan akan melawan.
"Kami bersumpah untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga Taiwan dari ancaman," ujar pernyataan Tsai sebagaimana dikutip Reuters.
Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan, ketegangan militer dengan China kini berada di level tertinggi.
Dia bahkan mengutarakan invasi bisa dilakukan Beijing secara total 2025.
China juga sama. Negeri Panda tetap bersikap keras ke Taiwan.
Warning keras Presiden Xi Jinping muncul ketika ketegangan antara Beijing dan Taipei meningkat dalam seminggu terakhir.
Sebelumnya China mengirimkan 150 jet tempur menyerbu zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ), terbesar sepanjang sejarah konflik keduanya.
"Reunifikasi lengkap negara kita akan dan dapat direalisasikan," kata Xi dikutip dari AFP, Minggu (10/10/2021).
Xi juga mengingatkan campur tangan asing di Taiwan. Sebagaimana diketahui sejumlah negara Barat memang mendukung Taiwan.
Pentagon mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat (AS) telah melatih pasukan Taiwan secara khusus selama berbulan-bulan. Delegasi Prancis sempat mengunjungi Taiwan pekan ini.
"Masalah Taiwan adalah murni urusan internal China dan tidak memungkinkan adanya campur tangan eksternal," tegasnya lagi.
Bagi China, tidak ada yang boleh meremehkan resolusi tegas, kemauan keras, dan kapasitas tangguh rakyat Negeri Panda.
"China akan mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial mereka," katanya.
China masih menganggap Taiwan adalah bagian dari provinsinya. Dan kemerdekaan Taiwan adalah hambatan besar penyatuan China.
"Mereka yang melupakan asal-usul, mengkhianati tanah air, atau memecah belah negara tidak pernah menemui akhir yang baik. Pasti akan ditolak rakyat dan diadili oleh sejarah," ujar Xi Jinping. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News