GenPI.co - Eks Menlu AS Mike Pompeo mengomentari rencana tindakan militer Israel terhadap Iran terkait dengan program nuklirnya.
Bicara di Jerusalem Post Conference, Selasa (12/10), dia mengatakan bahwa tindakan itu adalah risiko dari ‘melunaknya’ Amerika Serikat dan makin beraninya Iran.
“Tindakan militer bukan demi kepentingan terbaik siapa pun,” kata Pompeo.
Pompeo membela keputusan pemerintahan Trump untuk meninggalkan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), yang dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, pada 2018.
Menurutnya langkah tersebut telah membuat dunia lebih aman dari rezim Iran.
“Kami menolak sumber daya mereka, dan kami menyangkal kemampuan mereka untuk membangun kesalahan yang mengancam Teluk,” katanya.
Dia juga menyinggung serangan mematikan AS yang dilakukan mantan komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam Qasem Soleimani.
“Serangan terhadap Qasem Soleimani menunjukkan kesediaan kami untuk membela kepentingan Amerika di seluruh dunia. Pekerjaan yang kami lakukan akan mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir,” jelas Pompeo.
Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada bulan September, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS sedang berusaha untuk kembali ke JCPOA.
“Pemerintahan saat ini ingin memasuki kembali kesepakatan, lebih lama, lebih baik, lebih kuat? Yah, saya menginginkannya lebih lama, saya menginginkannya lebih baik, dan saya menginginkannya jauh lebih kuat," kata Pompeo.
Dia menambahkan bahwa seandainya pemerintahan Trump tetap menjabat selama satu atau dua tahun lagi, kerja sama antara itu dan Israel akan mampu mencegah kemajuan nuklir Iran, katanya.
“Kami tidak akan pernah membiarkan Iran mendapatkan senjata nuklir di tangan kami,” tambah Mike Pompeo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News