Penerjemah Afghanistan Pernah Tolong Biden, Nasibnya Hampir Apes

13 Oktober 2021 14:35

GenPI.co - Nasib seorang penerjemah Afghanistan yang membantu menyelamatkan Presiden AS Joe Biden di Afghanistan pada 2008  tahun lalu hampir apes sebelum berhasil dievakuasi dari negara itu. 

CNN Internasional melaporkan pada Senin (11/10) dia dievakuasi  bersama keluarganya setelah berusaha pergi setelah pengambilalihan Taliban.

Penerjemah, yang diidentifikasi sebagai Aman Kahlili, diselamatkan dari Afghanistan oleh Departemen Luar Negeri AS dan LSM Human First Coalitio.

BACA JUGA:  Pemimpin G20 Turun Tangan, 1 Miliar Euro untuk Rakyat Afghanistan

Dia dan keluarganya dibawa ke Pakistan bersama keluarganya, dengan kerja sama Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

Pada tahun 2008, badai salju memaksa helikopter yang ditumpangi  Biden - yang saat itu menjabat senator - mendarat darurat di pegunungan Afghanistan.

BACA JUGA:  Riuh di Kawasan Gurun Tengah Iran, Ledakan Dahsyat Bikin Geger

Selain Biden, di helikopter itu ada dua senator lain yakni Chuck Hagel dan John Kerry serta ajudan mereka masing-masing.

Wall Street Journal melaporkan pada Agustus silam, Khalili yang menggunakan nama alias Mohammed meminta Biden untuk membalas budi dengan menyelamatkannya. 

BACA JUGA:  Soal Tindakan Militer Israel Terhadap Iran, ini Kata Eks Menlu AS

Sebagai seorang Afghanistan yang bekerja untuk Angkatan Darat AS sebagai penerjemah selama 20 tahun kehadiran militer di Afghanistan, Khalili secara teknis berhak atas Visa Imigran Khusus untuk meninggalkan negara itu. 

Meski dia diizinkan masuk ke Bandara Kabul, visanya, seperti banyak orang lain, terjebak dalam pemrosesan. Ini sendiri tidak terlalu mengejutkan, karena proses evakuasi telah banyak dikritik karena panik dan tidak terorganisir.

Taliban sendiri bersumpah untuk tidak menyakiti warga Afghanistan yang telah bekerja dengan tentara asing.

Namun hal itu tidak menghilangkan kekhawatiran pa penerjemah, berkaca di peristiwa dipenggalnya seorang seorang bernama Sohail Pardis setelah diketahui bekerja pada miiter AS selama 16 bulan.

Khalili memiliki ketakutan yang sama untuk keselamatannya.

"Saya tidak bisa meninggalkan rumah. Saya sangat takut," katanya kepada Wall Street kala itu.

Namun, Khalil dalam kesempatan wawancara lain dengan CNN menegaskan bahwa dia percaya Biden akan membantunya.

Kemudian pada 31 Agustus, pemerintahan Biden menanggapi permohonan ini, menegaskan kembali janjinya untuk mengevakuasi sekutu Afghanistannya dan memuji Khalili karena membantu Biden pada 2008.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co