Pembom Bunuh Diri Beraksi, 37 Jemaah yang Sedang Salat pun Tewas

16 Oktober 2021 01:15

GenPI.co - Pembom bunuh diri menyerang sebuah masjid Syiah di Afghanistan selatan yang dipenuhi jemaah yang sedang salat Jumat (15/10).

Menurut pejabat rumah sakit dan seorang saksi mata, aksi teroris itu  menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai lebih dari 70 orang,

Serangan terhadap masjid Imam Barga itu terjadi seminggu setelah sebuah pemboman lain diklaim oleh afiliasi ISIS setempat dan menewaskan 46 orang di sebuah masjid Syiah di Afghanistan utara.

BACA JUGA:  Jenderal Rusia Tuduh Israel Jadikan Pesawat Sipil Sebagai Perisai

Murtaza, seorang saksi mata yang seperti kebanyakan warga Afghanistan menggunakan satu nama, mengatakan empat pelaku bom bunuh diri menyerang masjid. 

Dua meledakkan bahan peledak mereka di gerbang keamanan, membiarkan dua lainnya berlari ke dalam dan menyerang jemaah.

BACA JUGA:  Senjata Pasukan Israel Menyalak, 1 Pria Palestina Tewas

Berbicara kepada The Associated Press melalui telepon, dia mengatakan salat Jumat biasanya dihadiri oleh sekitar 500 orang.

Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan mayat-mayat berserakan di karpet berlumuran darah, dengan orang-orang yang selamat berjalan dengan linglung atau menangis dalam kesedihan.

BACA JUGA:  Lagi! Serangan Bom di Masjid Saat Salat Jumat

Seorang pejabat rumah sakit setempat tidak berwenang untuk memberi tahu media dan mengonfirmasi jumlah korban dengan syarat anonim.

Juru bicara Taliban Bilal Karimi mengonfirmasi ledakan itu dan mengatakan penyelidikan sedang berlangsung, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Taliban telah berjanji untuk memulihkan perdamaian dan keamanan setelah beberapa dekade perang. 

Baik Taliban dan ISIS menganut interpretasi kaku terhadap hukum Islam. Akan tetapi ISIS jauh lebih radikal, memandang dirinya sebagai bagian dari kekhalifahan Islam di seluruh dunia yang mencakup cabang-cabang yang lebih terkenal di Irak dan Suriah.

Taliban dan ISIS adalah Muslim Sunni, tetapi mereka sangat terbelah oleh ideologi dan telah saling berperang dalam banyak kesempatan.

Taliban telah berjanji untuk melindungi minoritas Syiah Afghanistan, yang menderita penganiayaan selama periode terakhir pemerintahan Taliban, pada 1990-an.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co